Launching jazirah.id

jazirah.id – Rabu, (02/11/2020) PT Zona Media Corporat mengadakan launching media online jazirah.id  di Elang Café Tidore Maluku Utara. Acara ini untuk memperkenalkan identitas dan preview jazirah.id kepada undangan yang hadir dan pada pembaca umumnya.

Pengantar disampaikan koordinator pelaksana sekaligus sebagai pemandu, Ahmad Ayub  (mantan Ketua HMI Cabang  Kota Tidore Kepulauan juga mantan wartawan Malut.Co). Dilanjutkan dengan penjelasan jazirah.id disampaikan oleh Rizkiansah Yakub Djumadil sebagai CEO PT Zona Media Corporat.

Setelah latar belakang kehadiran jazirah.id disampaikan, dilanjutkan dengan penjelasan persepsi media dengan kebutuhan fitur jazirah.id kepada pembaca.

Ridwan Muhammad yang pernah sebagai koresponden di media Radar Timur hingga di Tabloid Halmahera di akhir  tahun 90-an, diundang turut memberikan pandangan.

Penandatanganan banner launching jazirah.id sebagai tanda dukungan eksisnya media ini dilakukan pertama oleh Ridwan Muhammad diikuti sejumlah ketua-ketua organisasi, para jurnalis serta semua undangan yang hadir.

Acara launching dilanjut dengan diskusi yang bertemakan, “ Tantangan Pers Masa Kini”. Diskusi dilakukan redaksi jazirah.id guna menghendaki adanya pandangan kritis dari sejumlah pihak yang diundang.

Organisasi mahasiswa dan kepemudaan yang turut hadir memberi pandangan dalam diskusi ini adalah, Ketua HMI Cabang Kota Tidore Kepulauan, Ilham Fahri, Ketua LMND Kota Tidore, Zulfikar, Ketua PMII Cabng Kota Tidore, Masri Achmad,  ketua LKPK, Muhlis, Perwakilan Organisasi Pemuda Pancasila, Ibnu Khaldun, sekretaris pemuda Indonesiana.

Dari penyampaian, memunculkan dua masalah pokok perkembangan media saat ini yakni, kesenjangan antara dunia idealitas media dengan realitas praktek media. Ini sering memberikan gambaran skeptis yang membuat pesimis tentang suatu harapan media dalam menghidupkan komunikasi publik.

Kesenjangan itu kemudian dibedah dalam kaitannya dengan tantangan pers yang merupakan suatu realitas. Untuk mensinerigikannya, media perlu membutuhkan suatu pendekatan.

Tantangan disebutkan antara lain, pemerintah, hoax, premanisme, profesionalitas, permodalan, medsos, dan yang terakhir adalah buzzer.

Setidaknya ada dua kepentingan utama yang turut mewarnai tantangan ini, yakni kepentingan ekonomi dan kepentingan kekuasaan yang membentuk isi media berupa informasi yang disajikan dan makna yang ditawarkannya.

…………….. Achmad

Komentar