Musik dan Perannya dalam Membangun Keberlanjutan

Oleh: Agustinus Toko Susetio  (Musisi dan Penulis Lagu, VP CSR, Human Capital & Finance PT.ANTAM Tbk. UBPN Maluku Utara)

(Ditulis dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional Tanggal 9 maret 2021)

Halmahera yang berada di Provinsi Maluku Utara memiliki sumberdaya alam yang luar biasa. Selain kaya akan sumberdaya mineral, Halmahera juga memiliki gugusan pantai dan pulau-pulau yang sangat indah.

Tanah Halmahera juga subur sehingga berbagai macam tanaman pertanian dan kehutanan dapat tumbuh subur di pulau ini. Kekayaan tersebut tentunya harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mengedepankan keadilan dan menyesuaikan dengan kearifan lokal.

Maluku Utara juga terkenal dengan kekayaan sejarah dan budayanya yang Agung. Berbagai bentuk kesenian berkembang sangat baik dan mendapatkan wadah untuk terus dikembangkan dan dioptimalkan.

Di bidang seni musik, dari Maluku Utara juga telah lahir musisi-musisi handal yang berhasil mengharumkan nama Maluku Utara di tingkat nasional maupun Internasional. Kekayaan budaya ini layak kita perhitungkan sebagai modal untuk mewujudkan kemajuan, kesejahteraan, kemandirian, dan keberlanjutan.

Seniman juga mampu mengambil peran penting dalam pengelolaan sumberdaya di Maluku Utara. Dalam tulisan ini saya ingin memberi contoh bagaimana seni music dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan alam yang ada di Maluku Utara kepada masyarakat di luar Maluku Utara

Kekayaan berupa sumberdaya mineral memang sangat menjanjikan dan jika dikelola dengan baik akan menjadi daya ungkit bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumberdaya mineral yang cadangannya cukup besar di Provinsi Maluku Utara adalah Nikel.

Beberapa daerah yang memiliki potensi cadangan nikel di Maluku Utara antara lain Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Halmahera Timur. Teknologi pemanfaatan bijih nikel pun semakin berkembang, tidak hanya untuk industri logam tapi juga untuk produk lainnya seperti bahan baku untuk batere listrik sehingga permintaan akan nikel akan semakin meningkat dan industry pertambangan nike juga akan semakin berkembang.

Tidak heran jika saat ini mineral nikel menjadi primadona karena dapat diolah menjadi bahan baku yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan baterai listrik yang digadang-gadang sebagai energi masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Sebagaimana kita ketahui, sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, suatu saat pasti akan habis cadangannya.

Oleh karena itu kita jangan terlena dengan kondisi saat ini dan mungkin beberapa tahun kedepan dimana industri pertambangan nikel akan menjadi penggerak  ekonomi Maluku Utara yang signifikan. Jangan sampai kita mengalami ketergantungan terhadap komoditas nikel dan multiplier impact yang ditimbulkan oleh industri berbasis nikel.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Mari kita bahas ini sambil menikmati kopi. Berbicara mengenai kopi, ternyata Halmahera juga punya kopi khas yang dikembangkan oleh petani kopi di Halmahera Timur. Kopi Halmahera adalah salah satu komoditas pertanian yang sedang dikembangkan oleh para petani di sana.

Dimulai sejak tahun 2015 para petani dibawah binaan ANTAM, perusahaan plat merah yang memiliki cadangan nikel kadar tinggi yang sangat besar dan sudah beroperasi sejak tahun 1980 an di Maluku Utara, sudah berhasil menanam sekitar 120 Ha dan sudah mengolah dan menjual kopi hasil olahannya sampai ke luar Maluku utara.

Dengan berkembangnya usaha bdidaya dan pengolahan kopi ini, membuka lapangan kerja, peluang usaha, meningkatkan pendapatan petani, dan terjalin kolaborasi dan sinergi antar stakeholder. Dan yang terpenting dari semua itu adala bahwa usaha budidaya dan pengolahan ini menumbuhkan kesadaran akan kemandirian dan keberlanjutan bagi selruh stakeholder, baik masyarakat, pemerintah daerah maupun perusahaan, dan stakeholder lainnya.

Kembali pada pertanyaan bagaimana mengurangi resiko ketergantungan terhadap industri berbasis sumberdaya mineral, inilah jawabannya…kita kembangkan komoditas lain yang sifatnya dapat diperbaharui. Salah satunya, dengan lahan yang subur kita dapat mengembangkan berbagai komoditas pertanian di Halmahera untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Maluku Utara maupun untuk dijual keluar daerah.

Sampai saat ini kebutuhan sayur dan palawija di Maluku Utara masih banyak dipasok dari daerah lain seperti Sulawesi Utara dan Jawa, serta daerah-daerah penghasil komoditas pertanian lainnya.  Perairan di Maluku Utara juga kaya akan sumberdaya perikanan yang belum dioptimalkan pemanfaatnnya. Selain itu Maluku Utara juga memiliki keindahan alam dan keragaan budaya yang luar biasa untuk dikembangkan sebagai daerah wisata.

Untuk mengembangkan semua sumberdaya alam yang dapat diperbaharui tersebut tentunya seluruh stakeholder harus punya komitmen yang kuat dalam membangun kesejahteraan dan keberlanjutan di Maluku Utara.

Kita juga harus menyiapkan human capital yang kompeten, memiliki jiwa enterpreunership dan leadership yang kuat sehingga mampu mengelola semua sumberdaya alam yang kita miliki tersebut dengan optimal.

Selain itu, agar pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui tersebut lebih optimal, seluruh stakeholder harus bisa bersinergi dan berkolaborasi, menciptakan iklim investasi yang bisa mendukung pengelolaan semua sumberdaya alam tersebut. Pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan, berkelanjutan dan berkearifan lokal harus menjadi spirit bagi seluruh pemangku kepentingan.

Semua pihak bisa mengambil peran dalam mengembangkan dan mengoptimalkan sumberdaya alam di Maluku Utara, termasuk para musisi. Apa yang dapat dilakukan oleh musisi? Salah satuya, dengan kemampuan yang dimiliki musisi dalam membuat lagu, musisi dapat memperkenalkan kekayaan alam yang ada, baik kepada masyarakat di Maluku Utara maupun kepada masyarakat di luar Maluku utara melalui lagu. 

Atas dasar itu saya coba memanfaatkan kemampun dalam seni musik untuk mengamplifikasi program Kopi Halmahera dan pengembangan Wisata Bahari yang menjadi salah satu program unggulan di tempat saya bekerja.

Melalui Lagu Kopi dan Pantai yang diaransemen musiknya oleh John Syahdi Abdillah, saya mencoba menuangkan isi hati dan pikiran tentang kerinduan dan kesetiaan pada keluarga saat harus menjalankan tugas di Halmahera, sekaligus mengungkapkan kekaguman akan keindahan pantai di Halmahera. Kekaguman dan kecintaan akan keindahan dan kekayaan alam Halmahera juga menjadi inspirasi saya dalam menuliskan lagu Kopi dan Pantai.

Melalui lagu ini saya berharap akan semakin banyak orang yang tertarik dengan Kopi Halmahera, dan datang ke Halmahera untuk menikmati keindahan alam dan budaya, berinvestasi dalam mengelola sumberdaya alam secara berkelanjutan serta bersama-sama dengan masyarakat dan seluruh stakeholder membangun Halmahera dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bagian timur nusantara ini.

Lagu Kopi dan Pantai baru-baru ini juga berhasil menduduki peringkat pertama dalam ajang Grand Final Distrosi Chart 2020 yang merupakan puncak kegiatan Distorsi Playlist yang dikuti oleh ratusan lagu karya musisi indie dari berbagai daerah di tanah air di sebuah komunitas Penulis Lagu dan Musisi Indonesia yang bernama Distorsi Music Indonesia.

Komunitas ini beranggotakan lebih dari 10,000 orang dari berbagai daerah di tanah air. Hal ini menunjukkan bahwa lagu dengan tema lokal juga bisa mendapatkan perhatian banyak orang, dan ini tentunya menjadi kesempatan yang sangat bagus untuk mengenalkan Kopi Halmahera dan juga keindahan pantai Halmahera agar lebih banyak lagi yang tertarik untuk berkunjung dan mengeksplore kekayaan dan keindahan alam Halmahera.

Lagu dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan dan kepedulian pada hal-hal sosial kemanusiaan, kepedulian terhadap petani, nelayan, kecintaan pada tanah air, ajakan untuk melestarikan lingkungan, pemberdayaan diri, selain juga tema cinta dan persahabatan.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, seorang musisi Indie yang ingin mendistribusikan lagunya ke seluruh dunia tidak harus bernaung dibawah label ternama dan mengeluarkan biaya yang besar. Membuat dan mendistribusikan lagu ke digital store sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar.

Hal ini saya buktikan dengan keberhasilan saya tahun ini untuk menyampaikan pesan dalam lagu-lagu saya kepada ratusan ribu pendengar yang tersebar di 88 negara. Suatu hal yang mungkin pada 15-20 tahun lalu sangat sulit dilakukan oleh para musisi indie.

Dari pengalaman saya dalam bermusik, saya melihat bahwa para musisi memiliki peluang atau kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi dalam memperkenalkan kekayaan alam dan budaya di di seluruh pelosok nusantara agar semakin banyak pihak yang tertarik untuk bersinergi, berkolaborasi, dan berinvestasi dalam mengelola semua sumberdaya yang ada untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membangun peradaban dan masa depan berkelanjutan. Selamat Hari Musik Nasional, 9 Maret 2021…Salam Keberlanjutan

Komentar