oleh

Aroma Kopi Halmahera Menyeruak Hingga ke Pasar Regional

Jazirah Indonesia – Meski terbilang belia dalam hal menanam kopi, namun petani kopi di kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utrara, kini dapat menikmati hasil produksi kopinya. Selain berdampak pada menjamur kedai kopi di Haltim, meningkat permintaan komoditi ini hingga ke pasar regional.

Salah satunya adalah Kamtin Radja. Perempuan yang sebelumnya hanya terbiasa dengan menanam sayuran dan pisang mengaku pendapatannya perbulan meningkat dari Rp 2 juta menjadi Rp 2,5 juta dari hasil menanam kopi di lahan miliknya sendiri seluas 1 hektare.

banner 1200x500

Meningkatnya pendapatan hasil tanaman kopi itu berkat kesungguhannya mengikuti pelatihan pembibitan, penanaman, merawat dan panen kopi Halmahera dalam program yang digagas PT Antam Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Nikel (Antam UBPN) Maluku Utara yang diikuti Kamtin bersama 35 perempuan lainnya.

Antam UBPN Maluku Utara bersinergi dengan penyuluh PPL Dinas Halmahera Timur dan Yayasan Kawan Tani Lestari telah melakukan pelatihan sebanyak 14 kali dari 2015 – 2020 yang diikuti 193 peserta.

Pedampingan tanaman kopi yang dilakukan Antam ini diperuntukan bagi petani yang memiliki lahan sendiri.  Melalui program kemitraan, pelaku usaha terpilih mendapat akses permodalan dari Antam.

Ahmad Anwari, Fasilitator Mitra Binaan Antam

“Dengan program Antam, diharapkan dapat meningkatkan penghasilan dan mensejahterakan petani,” harap Ahmad Anwari, Fasilitator Mitra Binaan Antam.

Pada 2019, binaan perkebunan kopi Halmahera telah mencakup empat kecamatan, yakni kecamatan Maba, kecamatan kota Maba, kecamatan Maba Tengah dan kecamatan Mabu.

Meluasnya penanam serta berkembangnya program pembenihan dan pembibitan kopi di Halmahera Timur, maka didirikanlah koperasi Tani Permata Buli pada 2017, yang merupakan satu-satunya produsen dan distributor merek dagang Kopi Halmahera.

Kopi jenis robusta ini dikemas dalam bentuk bubuk juga kemasan biji kopi roasted bean. Selain itu, koperasi juga menyediakan bibit serta saprodi yang dibutuhkan petani kopi.

Pada awal pendirian, koperasi Tani Permata Buli hanya beranggotakan 18 orang. Anggotanya kemudian bertambah menjadi 38 orang dengan omzet mencapai Rp 396 juta per akhir November 2020 atau meningkat 340 persen dari pendapatan tahun awal koperasi. Hal ini diukur dari pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi yang awal pendirian sebesar Rp 216.000, meningkat menjadi Rp 45.600.000.

Tingkat Pendapatan Ril atau Pekerjaan

Pengembangan koperasi terus dilakukan dengan peningkatan infrastruktur. Antam UBPN Maluku Utara kemudian menyediakan rumah produksi dan sarana prasana pengelolaan koperasi. Kopi Halmahera juga dipasarkan secara online.

Hingga November 2020, lahan tanaman kopi binaan Antam telah mencapai 114 hektare, kopi Halmahera telah dipanen 6,8 ton di lahan seluas 27 hektare. Untuk produk yang telah di olah sebanyak 1 ton meraup pendapatan Rp Rp 155 juta. Sementara penjualan langsung green bean atau biji kopi mentah meraup pendapatan Rp 241 juta.

Kunjungan Dirjen Minerba ESDM, Ir. Bambang Gatot Ariyono, M.M beserta Rombongan saat Festival Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat UBPN Maluku Utara

Antam UBPN tidak hanya fokus membina komuditas kopi dari hilir saja, akan tetapi sampai ke hulu, dari pembibitan, budidaya, pengolahan sampai pengelolaan kedai kopi.

Beberapa karyawan Antam juga secara sukarela melatih sejumlah pemuda lokal untuk meracik minuman kopi. Saat ini beberapa diantaranya telah membuka kedai kopi.

Salah satu contoh adalah Victor Mandang, pemilik kedai kopi Garage Vape and Coffee (Garage). Sebagai penikmat kopi, ia belajar meracik minuman dari karyawan Antam yang menjadi valunteer (program employee volunteer).

Victor Mandang Pemilik Garage Coffe

Dengan bantuan permodalan dan pembinaan program Antam, Victor mengembangkan usaha dengan penambahan peralatan barista dan menyediakan tempat yang menarik dan nyaman.

Kedai kopi milik Victor itu merupakan kedai kopi keempat yang berdiri di kecamatan Buli, Halmahera Timur. Dalam sebulan, Kedai Garage bisa meraup omzet Rp 15 juta dari total penjualan, khusus untuk minuman kopi omzetnya mencapai Rp 10 juta per bulan.

Eko Budi Santoso, Ketua Koperasi Tani Permata Buli sedang mengolah dan mengemas serta memasarkan produk kopi halamahera

Program pemberdayaan masyarakat dengan budidaya kopi Halmahera yang diluncurkan Antam UBPN Maluku Utara itu bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat seperti yang dirasakan Kamtin dan juga Victor.

Munculnya kopi Halmahera diharapkan akan menjadi andalan baru komuditi pertanian Halmahera yang bisa menopang kesejahteraan masyarakat. Penasaran coba nikmatnya Kopi Halmahera?

Video: Secangkir Copi Halmahera

Komentar