Jazirah Indonesia – PT Aneka Tambang (Antam) UBPN Maluku Utara turut berupaya membangkitkan kembali ekonomi masyarakat yang tercerabut akibat pandemic covid-19.
Salah satunya dengan menggelar worshop budidaya, pengolahan dan pengemasan lebah madu yang diikuti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan lingkar tambang kabupaten Halmahera Timur, provinsi Maluku Utara.
Kegiatan yang diikuti 50 peserta ini dilaksanakan selama dua hari, dari 8 – 9 April 2021 di aula Pondok Hijau, kecamatan Wasile, Haltim. Para peserta ini merupakan mitra binaan Antam yang sudah memulai budaya lebah madu secara tradisional.
Vice President HC, CSR & Finance Agustinus Toko Susetio berharap agar pelatihan budidaya lebah madu bisa berdampak positif dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
“Saya mempunyai cita-cita bahwa suatu saat di sini menjadi pusat komoditas perlebahan, dan menjadi pusat pengolahan produk lebah yang menjadi produk unggulan Halmahera Timur,” ujar Koko, sapaan Agustinus dalam sambutannya saat membuka kegiatan worshop.
Lebih lanjut kata Koko, potensi pengembangan lebah madu secara tradisional di Halmahera Timur terbilang tinggi karena didukung dengan kondisi lingkungan.
“Tinggal konsistensi kita menekuni usaha budidaya, pengolahan dan pemasaran produk madu yang unggul,” kata Koko.
Sementara itu, Camat Wasile Ali Sodikin mengharapkan kegiatan tersebut juga digelar di kecamatan lain di Halmahera Timur sehingga kabupaten tersebut bisa menjadi pusat produksi madu di Maluku Utara.
“Kegiatan berikutnya tidak hanya mengenai budidaya lebah, tetapi pengembangan dan diversifikasi produk perlebahan hingga pemasaran,” kata Ali.
Worshop ini menghadirkan pemateri Eddy CH Papilaya dari Hobata Farm, Tobelo, kabupaten Halmahera Utara.
“Budidaya lebah penghasil madu membutuhkan ketelitian dan kecermatan kita dalam managemen koloni dan pakan. Lebah merupakan serangga sosial, sehingga per jenis lebah disetiap koloni harus senantiasa berimbang komposisinya,” kata Eddy saat menyampaikan materi, Budidaya Lebah Madu, Pengolahan dan Pengembangan Produk.
Pelatihan yang diisi dengan diskusi teknik budidaya ini mendapat apresiasi dari peserta. Sartono misalnya, ia mengaku worshop yang digelar Antam bisa meningkatkan ketrampilan petani dalam mengembangkan madu lokal.
.“Saya mewakili Pemerintah Desa Tobino dan sekaligus peserta workshop mengucapkan terimakasih pada ANTAM atas kepedulianya pada pengembangan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah Wasile. Setiap pelatihan atau worshop yang saya ikuti akan ada pengetahuan baru yang bisa diterapkan untuk kelompok kita. Kegiatan ini memberikan informasi akurat untuk menjawab solusi dan tantangan teknis yang kami alami,” ucap Sartono.
Kedepan, kolaborasi antara Corporate Sosial Responsibility (CSR) Antam UBPN Maluku Utara dengan pemerintah desa maupun dinas terkait pemerintah dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan produk turunan perlebahan.
Reporter : Release PT Antam Tbk UPBN Maluku Utara.
Editor : Rior
Komentar