Jazirah Indonesia – Ribuan pengunjuk rasa berbaris untuk mendukung warga Palestina, Sabtu (15/05/2021) di kota-kota besar Eropa yakni London, Berlin, Madrid dan Paris.
Dilanksir dari france24.com, di London ribuan pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan “Hentikan Pengeboman Gaza” dan nyanyian “Bebaskan Palestina” berkumpul di Marble Arch, dekat Taman Hyde, ibu kota Inggris, untuk berbaris menuju kedutaan Israel.
Kerumunan orang berkumpul di sepanjang Kensington’s High Street tempat kedutaan berada.
Penyelenggara mengklaim sebanyak 100.000 orang telah berkumpul untuk demonstrasi tersebut, meskipun polisi London mengatakan mereka belum dapat dapat mengkonfirmasi angka demontrans itu.
“Kelompok itu tersebar di daerah yang luas sehingga tidak mungkin menghitung mereka,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London.
“Petugas terlibat dengan sekelompok orang yang berkumpul untuk demonstrasi di pusat kota London sore ini,” kata polisi dalam pernyataan terpisah.
“Kali ini berbeda. Kali ini kami tidak akan disangkal lagi. Kami bersatu. Kami sudah muak dengan penindasan,” kata Duta Besar Palestina Husam Zomlot kepada para demonstran.
“Hari ini kami cukup bicara, cukup dengan keterlibatan,” tambahnya.
Simon Makepace, seorang akuntan berusia 61 tahun mengatakan kepada AFP bahwa dia telah bergabung dengan protes karena “seluruh dunia harus melakukan sesuatu, termasuk negara ini, Hentikan apa yang terjadi’ .
Dia mengkritik Amerika Serikat, yang menurutnya mendukung Israel secara tidak adil, dan mendesak Washington untuk “berdamai dan menghentikan apa yang terjadi”.
Azadeh Pyman, seorang ilmuwan berusia 50 tahun mengatakan bahwa dia dibesarkan oleh orang tua dan kakek neneknya untuk kepentingan Palestina.
“Saya awalnya bukan orang Palestina, tetapi hati saya berdarah untuk orang Palestina, Saya pikir itu penyebab yang akan pergi dari satu generasi ke generasi lain, sampai Palestina merdeka, katanya”
Di Madrid, sekitar 2.500 orang, banyak dari mereka adalah kaum muda berbendera Palestina, berbaris ke alun-alun Puerta del Sol di pusat kota.
“Ini bukan perang, ini genosida,” teriak mereka. “Mereka membantai kami,” kata Amira Sheikh-Ali, 37 tahun asal Palestina.
Pihaknya kata Dia, berada dalam situasi ketika Nakba terus berlanjut di pertengahan abad ke-21, mengarah pada “bencana”. Yang disebut menurutnya adalah yang digunakan oleh orang Palestina untuk menggambarkan penciptaan Israel pada tahun 1948 ketika ratusan ribu orang melarikan diri atau diusir. di luar.
“Kami ingin meminta Spanyol dan otoritas Eropa untuk tidak bekerja sama dengan Israel, karena dengan diam mereka, mereka bekerja sama,” kata Ikhlass Abousiane, perawat berusia 25 tahun asal Maroko.
Pawai itu terjadi di tengah kekerasan terburuk Israel-Palestina sejak perang 2014 di Gaza.
‘Boikot Israel’ – Ribuan orang berbaris di Berlin dan kota-kota Jerman lainnya menyusul seruan dari kolektif Samidoun.
Para pengunjuk rasa meneriakkan “Boikot Israel” dan melemparkan batu dan botol paving ke arah polisi, yang menyebabkan beberapa dari mereka ditangkap.
Aksi unjuk rasa lainnya diadakan di Frankfurt, Leipzig dan Hamburg. Pada Selasa, bendera Israel dibakar di depan dua sinagog di Bonn dan Muenster.
Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air di Paris untuk mencoba dan membubarkan unjuk rasa pro-Palestina yang diadakan meskipun ada larangan oleh pihak berwenang.
Beberapa orang melempar batu atau mencoba memasang penghalang jalan dengan penghalang konstruksi, tetapi sebagian besar polisi mengejar kelompok-kelompok di seluruh distrik sambil mencegah masa yang menuju Place de la Bastille yang direncanakan para demonstran.
“Anda ingin melarang saya menunjukkan solidaritas dengan orang-orang saya, meskipun desa saya sedang di bom?” Mohammed, 23 tahun dan mengenakan kaos bertuliskan “Bebaskan Palestina”, kepada AFP.
Tidak ada insiden yang dilaporkan saat ribuan orang berkumpul untuk melakukan protes dan pawai di beberapa kota lain termasuk Montpellier, Toulouse dan Bordeaux.
ementara itu, sekitar 500 orang dilaporkan berunjuk rasa di Athena, kata koresponden AFP. Polisi Yunani menggunakan meriam air dan sempat terjadi perselisihan dengan pengunjuk rasa di depan kedutaan Israel.
Sumber : france24.com
Editor : Nazirul
Komentar