Jazirah Indonesia – Sejumlah obyek wisata di Maluku Utara (Malut) dipadati pengunjung mulai di hari kedua lebaran idul Fitri 1442 H/2021 M.
Maluku Utara dikenal banyak memiliki objek wisata, baik wisata pantai, sejarah-budaya, wisata bahari dan wisata alam tersebar di kabupaten/Kota yang berbeda dimanfaatkan warga saat liburan Idul Fitri 1442 H 2021 M ini.
Berikut beberapa objek wisata di Malut yang diserbu pengunjung pada momen liburan lebaran 1442 H, dirangkum Jazirah Indonesia.
Pantai Luari Halut
Pantai Luari di perbatasan Kecamatan Tobelo dan Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Maluku Utara, yang disebut primadona wisata Halut, karena memiliki pasir putih yang indah ini nampak padatnya pengunjung pada Minggu (16/5/2021).
Pantai Luari, mulai hari kedua lebaran pengunjung membludak, membuat Polres Halut melakukan patroli guna mengawasi pengunjung.
Jarak tempuh dari Kota Tobelo ke Pantai Luari, membutuhkan waktu hanya 15 meni, dengan retribusi masuk lokasi wisata Rp 5.000 untuk kenderaan rodan dua dan Rp 10.000 untuk kederaan roda empat.
Daya tarik lain yang dimiliki Pantai Luari adalah pantai yang langsung berhadapan dengan Samudra Pasifik.
Dari ksmtour.com menuliskan, nama luari berasal dari sejarah turun-temurun yang berada di daerah sekitar pantai ini.
Konon katanya, dahulu pernah terjadi perselisihan wilayah antar penduduk dua daerah di sekitar pantai ini.
Akhirnya, penduduk kedua wilayah tersebut memutuskan untuk mencari penyelesaiannya. Atas inisiatif dari para tokoh masyarakat setempat, mereka berkumpul di pantai ini dengan tujuan untuk membahas penyelesaian atas konflik tersebut.
Pulau Dodola Morotai
Beberapa jurnalis luar daerah, menyebut Pulau Dodola sebagai surga dari Morotai. Hingga di hari ke-tiga lebaran idul fitri Sabtu (15/5/2021) 1442 H/2021 M, dipadati ribuan pengunjung.
Pulau Dodola terletak di sebelah barat Pulau Morotai. Dari Tobelo, perjalanan ditempuh menuju Daruba, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan seedboat menuju Pulau Dodola yang memakan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Pulau Dodola terdiri dari Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil. Kedua pulau ini hanya tersambung saat laut sedang surut dan membentuk jalan pasir. Unik!
Keindahan yang dimiliki kedua pulaunya adalah pantai dengan pasir putih dan sehalus bubuk, ini membuat dapat menjamin pengunjung betah, berjemur di pinggir pantainya. Pemandangan lautnya yang hijau, jernih dan kebiru-biruan, akan menambah rasa kagum Anda.
Fasilitas loksai wisata seperti nampak terpenuhi. Untuk mencapai pulau ini dengan jalur cepat, yakni menggunakan speed boat sewaan pergi-pulang (PP) dari pelabuhan Daruba ke Dodola dengan tarif Rp1 juta.
Penggemar snorkling dan diving juga dapat menikmati 13 titik penyelaman di tempat ini. Keindahan bawah lautnya tidak kalah menawan.
Selain itu, beberapa kapal dan pesawat perang yang karam yang merupakan peninggalan masa peperangan antara Jepang dan sekutu pada Perang Dunia ke-2.
Bokimaruru Halteng
Wisata alam Boki Moruru yang merupakan Goa yang dikenal tak berujung ini menjadi buruan para warga yang memanfaat liburan lebaran 1442 H/2021 M.
Diberitakan kumparan.com, Sabtu (15/5/2021), para pengunjung terlihat mulai berdatangan sejak pagi.
Wisatawan libur lebaran ini disebut tidak hanya dari Halmahera Tengah (Halteng), tapi juga berasal dari beberapa kabupaten dan kota di Maluku Utara.
Goa yang terletak di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara Halteng, bisa dibilang cukup membutuhkan perjuangan untuk bisa sampai ke lokasinya. Namun, keindahan alam Bokimaruru bisa terbayar.
Jaraknya sekitar 5 kilometer dari Desa Sagea ke pintu masuk goa, sehingga perjalanan menggunakan ketinting ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Untuk mencapai Bokimaruru, dilansir dari idntimes.com, dapat dilalui dengan tranpoistasi laut jenis ketinting yang sediakan penduduk desa dengan tariff sebesar Rp 350.000 per rombongan.
Selain ketinting, yang tersedia warga desa untuk para pengunjung yakni, pelampung, beberapa bangunan Gazebo, toilet, ruang ganti dan lainnya.
Destinasi Bokimarru memiliki pemandangan hutan yang masih sangat asri di sisi kanan dan kiri nampak di sepanjang aliran sungai yang jernih dan tenang ini.
Disamping eksotisnya, kicauan suara burung yang mengantar keindahan natura di lokasi Gua yang disebut tak berujung ini.
Di kesempatan liburan idul Fitri kali ini, nampak Wakil Gubernur Maluku Utara, Al Yasin Ali bersama kelaurga berada lokasi Bokimaruru.
Kepada wartawan, mantan Bupati Halteng dua periode itu mengaku sudah berulang kali berwisata di Bokimaruru.
Bahkan berlibur di Bokimaruru sudah menjadi agenda rutin setiap perayaan hari lebaran.
Dibertakan teknologiku.com, Al Yasin Ali mengaku sudah berulang kali berwisata di Bokimaruru.
Pulau Maitara Kota Tidore
Destinasi wisata Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan Malut yang dikenal dengan sebutan Pulau “Uang Seribu Rupiah”, karena pulau unik nan indah ini pernah diabadikan di pecahan seribu rupiah.
Pada ke tiga (15/5/2021) lebaran Idul Fitri, Pulau Maitara dipadati pengunjung, terpantau dari pagi hingga sore hari pengunjung terus berdatangan, tidak hanya dari dari Kota Tidore, namun banyak juga dari Ternate.
Keindahakan tampak dari jauh, karena letak pulau Maitara yang diantara dua pulau yakni Ternate dan Tidore. Pulau ini juga juga menyimpan keindahan selain pantai, memiliki panorama bawah laut dengan dipenuhi spesies biota laut yang beragam.
Hal ini membuat tempat ini menjadi kesukaan pengunjung untuk berlibur bersama keluarga yang bukan saja pada liburan lebaran ini.
Untuk mencapai sampai Pulau Maitara, pengunjung dari kota Ternate dengan transportasi sewaan seperti speed boat atau motor kayu melalui Pelabuhan Bastiong bertarif sekitar Rp100.000 dan lama tempuh 15 menit.
Sama halnya dengan dari pelabuhan Rum ke Pulau Maitara dapat menggunakan speed boat atau motor kayu dengan waktu tempu kurang dari 10 menit.
Terlihat pengunjung di pulau ini ada yang memilih renang dan menikmati pantai. Pegunjung juga menyewa cottage dengan tariff Rp. 350.000 bagi yang menginap ataupun keperluan kegiatan tertentu.
Namun, lokasi wisata pulau maitara masih butuh pengembangan fasilitas untuk memberikan kesan baik bagi pengunjung seperti disampaikan Kepala Desa Rizki M. Nur dikutip tvonlinetidore.net.
“Pengembangan ini dapat terwujud melalui inovasi dan kerjasama yang baik dari kami Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kota melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tikep, ”ujarnya.
Waterboom dan Objek Wisata lain di Kota Ternate
Kota Ternate memiliki banyak objek wisata yang tersebar di berarapa kecamatan yang menjadi pilihan pengunjung di masa liburan Idul Fitri 1442 H, namun lokasi wisata air (watterboom) Wonder Island (TWI) yang terletak Kayu Merah Ternate Selatan ini, tak sepi dari kunjungan warga.
Dilanksir anatarnews.com Minggu (16/5/2021), salah seorang pengelola Watterboom Kayu Merah Ternate, Asriani, di Ternate, Minggu mengatakan, sejak pagi ratusan pengunjung memadati objek wisata Watterboom untuk menikmati liburan Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Kami menawarkan total hemat bagi pengunjung, di mana per orang dikenai tariff Rp 50 ribu, di mana manajemen memberikan diskon hingga 50 persen, saat memasuki objek wisata Watterboom pengunjung diwajibkan menggunakan masker dan cuci tangan” kata Asriani.
Sedangkan, untuk objek wisata lainnya seperti Pantai Jikomalamo dan Pantai Sulamadaha juga dipenuhi pengunjung menikmati liburan Idul Fitri.
Wisata Jikomalamo yang terletak di antara Kelurahan Sulamadaha dan Takome, Kecamatan Ternate Barat, juga menjadi tempat favorit warga saat menghabiskan masa liburan trutama masa lebaran idul fitri.
Pengelola objek wisata pantai disebutkan menyiapkan tempat cuci tangan maupun imbauan untuk menggunakan masker, tetapi masih terlihat warga yang datang tidak menggunakan masker, dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Ternate telah meminta agar pengelola objek wisata di daerah ini untuk mengantisipasi meningkatkan angka kunjungan wisata setelah perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Kepala Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Ternate, M Arif Gani mengatakan, pihaknya telah menyediakan 80 ribu masker guna mengantisipasi tempat keramaian seperti objek wisata maupun sarana ibadah.
Penulis : nazirul
Editor : Nazirul
Komentar