Jazira Indonesia – Puluhan warga mendatangi Polisi Sektor (Polsek) Patani Halmahera Tengah Maluku Utara pertanyakan sejauhmana penanganan kasus kali Gowenle Kecamatan Patani Timur pada 20 Maret 2021 lalu.
Dimana tragedi yang menewaskan 3 warga itu, hingga saat ini belum diungkapkan pelaku pembunuhannya dan kondisi keamanan lokasi sekitar, dimana warga masih diselimuti trauma saat beraktifitas di perkebunan mereka.
Muhammad Rizal Damola seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, pihaknya mendesak kepada TNI/POLRI agar segera melakukan penyisiran di hutan patani.
Hal itu kata Muhammad, karena sampai saat ini masyarakat masih traumu, takut masuk ke hutan untuk memanen buah pala yang semnetara musim.
“Kami masyarakat akan terus mendesak pihak TNI/POLRI supaya dapat turun bikin penyisiran di hutan Patani”, kata Muhammad kepada Jazirah Indonesia saat aksi, Selasa (01/6/2021).
Warga juga mendesak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan, dimana penangananya sudah berjalan kurang lebih 3 bulan ini.
“Kami mendesak segera pihak kepolisian ungkap pelaku dari pembunuhan kemarin itu, “harap seorang Muhammad Rizal Damola kepada Jazirah Indonesia.
Selain itu, di hadapan Polsek Patani, warga juga menyampaikan terkait kasus pemukulan lima (5) warga Buli Halmahera Timur, yang menurut pihaknya bukan hanya dilakukan masyarakat desa Damuli.
“Jadi terkait dengan surat penangkapan beberapa warga Damuli yang konon terindikasi melakukan aksi pemukulan, kita masyarakat Patani Timur akan terus kontrol dan menolak surat itu, serta siap jadi saksi saat persidangan, “ucapnya.
Menanggapi hal ini, pihak Kepolisian (Polsek) Patani menyampaikan, soal penyisiran kami akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga teknis agar mengupayakan.
“Selain dari itu, terkait dengan beberapa desakan di atas itu ada lembaga kepolisian lainya yang menangani, ” jelas salah satu anggota Polsek Patani.
Reporter. : Bismar
Penulis : Bismar
Editor. : Rizky Yakub
Komentar