Jazirah Indonesia – China menolak proposal WHO untuk tahap kedua penyelidikan asal-usul Covid-19, termasuk potensi kebocoran laboratorium, dan telah mengajukan proposalnya sendiri untuk mencari bukti di negara lain.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mempresentasikan negara-negara anggota pekan lalu dengan rencana untuk studi lebih lanjut yang akan mencakup audit laboratorium dan pasar di Wuhan
Dia juga menyerukan transparansi yang lebih besar dari Beijing.
“Kami tidak dapat menerima rencana penelitian asal-asul seperti ini,” kata Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, pada konferensi pers dikutip wsj.com, Kamis (22/7/2021.
Zeng mengakui terkejut dengan proposal tersebut dan menilai tidak mengenai akal sehat serta melanggar prinsip sains.
Bahkan kata Dia, Beijing pada 4 Juli lalu telah mengajukan proposalnya sendiri kepada WHO untuk penelitian fase kedua.
Menurutnya, harus didasarkan pada fase pertama yang dilakukan oleh tim yang dipimpin WHO dan rekan-rekan mereka dari China awal tahun ini.
Penolakan China terhadap proposal WHO menghadirkan batu sandungan dalam upaya global yang melelahkan untuk menemukan asal usul Covid-19.
Beijing juga sensitif terhadap negara-negara lain yang menyalahkannya atas pandemi, dan meningkatnya ketidakpercayaan antara AS dan China telah memperparah kesulitan kolaborasi dan konsensus ilmiah.
Sebelumnya, pada 26 Mei lalu, Presiden Joe Biden memerintahkan pejabat intelijen AS untuk “menggandakan” upaya mereka untuk menyelidiki asal-usul pandemi COVID-19, termasuk kemungkinan jejak yang mengarah ke laboratorium China.
Pemerintahan Biden mengakui telah menyatukan tekanan dunia agar China lebih terbuka tentang wabah itu serta bertujuan untuk menjawab keluhan GOP bahwa presiden belum cukup keras.
Biden meminta badan intelijen AS untuk melapor kembali dalam waktu 90 hari. Dia mengarahkan laboratorium nasional AS untuk membantu penyelidikan dan komunitas intelijen untuk menyiapkan pertanyaan khusus untuk pemerintah China.
Dia meminta China untuk bekerja sama dengan penyelidikan internasional tentang asal usul pandemi.
Pengulas : Nazirul
Editor : Nazirul
Komentar