Jazirah Indonesia – Gubernur New York Andrew Cuomo, sebelumnya mendapat tuduhan kencang pelecehan seksual. Bahkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga mengomentari hal ini.
Joe Biden melalui satu wawancara mengenai apakah Cuomo sebaiknya mundur jika tuduhan pelecehan seksual terbukti benar, Biden berkata: “iya.”
“Saya rasa dia juga nantinya akan dituntut,” ucap Biden pada 17 Maret lalau.
Dengan tuduhan dan tekanan yang datang, akhirnya Jaksa Agung Negara Bagian New York Letitia James mengumumkan laporan eksplosif pada Selasa (3/8/2021).
Laporan itu disampaikan Jaksa Agung New York Letitia James, setelah pihaknya menginvestigasi selama lima bulan.
Dalam keterangan James, Cuomo terbukti memegang, mencium, hingga berkomentar cabul terhadap 11 perempuan di kantor.
Sedangkan Cuomo menyangkal klaim tertentu dari beberapa wanita tersebut.
“Penyelidik menemukan penyangkalannya Cuomo kurang kredibel dan tidak konsisten dengan bobot bukti yang diperoleh selama penyelidikan kami,” kata James.
Gubernur Cuomo bersikeras dalam konferensi pers, Selasa (3/8/2021) bahwa dia tidak pernah menyentuh siapa pun secara tidak pantas atau membuat tindakan seksual yang tidak pantas.
Menurut laporan Jaksa Agung, pelecehan tidak terbatas pada wanita di staf Cuomo. Penuduhnya termasuk warga sipil dan bahkan seorang polisi negara bagian, anggota dari staf keamanannya.
Temuan laporan itu melampaui sentuhan dan sindiran yang tidak diinginkan terhadap perilaku profesional Cuomo yang dilaporkan pendendam dan menciptakan budaya ketakutan yang nyata di kantornya.
Menurut kantor Jaksa Agung, tim James telah berbicara dengan 179 orang dan meneliti lebih dari 74.000 item bukti selama penyelidikan.
*Rdk
Komentar