oleh

Malut, Penerima PMA Terbesar Namun Terkendala Infrastruktur & Tata Ruang

Jazirah Indonesia  – Maluku Utara dan Sulawesi Tengah yang masuk lima besar penerima penanaman modal asing (PMA) pada Januari–September 202, Namun terdapat sejumlah masalah yang harus diselesaikan.

PMA kedua provinsi tersebut disebut sebesar masing-masing US$1,9 miliar dan US$1,8 miliar. Nilai ini termasuk menjanjikan bagi pengembangan kawasan industry luar Jawa.

Kendati demikian, dalam pelaksanaannya masih terkendala dengan ketersediaan infrastruktur dan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan industri di wilayahnya atau berkaitan dengan tata ruang didaerah tersebut.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, kendala yang dihadapi dalam pengembangan kawasan industri di daerah itu seperti rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Banyak daerah-daerah yang tata ruangnya belum ada pengesahan, sehingga tidak bisa dijadikan kawasan industri,” kata Sanny belum laama ini dikutip bisnis.com.

Olehnya, pemerintah daerah juga diharapkan bisa menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya terkait prosedur dan birokrasi perizinan.

Selain itu kata Dia, jaminan keamanan, baik dari pemda, Kepolisian, maupun pihak terkait lainnya.

Kesesuaian penting juga yang difokuskan kata Dia, adalah aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja yang selaras dengan aturan induknya.

Soal implementasi online single submission, kata dia, sejauh ini masih perlu dilakukan pembenahan, terutama dari sisi infrastruktur digital. “Undang-undang saja tidak cukup. Memang di satu sisi memberikan harapan, namun implementasinya yang lebih penting. Apalagi dikaitkan dengan online single submission,” ujarnya.

Soal infrastruktur juga  pernah dikomnetari Bahlili Lahadalia, bahwa salah satu syarat mutlak bagi investor melakukan investasi adalah infrastruktur yang memadai.

Investasi berkualitas kata Bahlil, semakin merata ke luar Pulau Jawa, dimana Investor tidak hanya berpusat di Jawa.

Namun itu, kata Bahlil, investor asing lebih ke Maluku Utara dan Wilayah timur lainnya, dapat dikatakan mereka lebih nyaman berinvestasi di daerah ini.

“Yang menarik adalah teman-teman investor asing lebih ke Maluku Utara dan wilayah Timur lainnya. Ini mencerminkan bahwa investor asing sudah mulai nyaman berinvestasi ke daerah-daerah yang selama ini belum dijamah secara maksimal,” ujar Bahlil.

Penulis : Nazirul. Editor Nazirul

Komentar