Jazirah Indonesia – Sultan Tidore Husain Sjah inginkan festival Doe-Doe Kelurahan Guraping, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan dapat menjadi tolak ukur warga Kota Tidore.
“Event ini menjadi event budaya yang harus didukung termasuk dengan anggaran, dan saya yakin anggaran Rp 2,5 miliar dikalikan dengan 10 menjadi hal yang kecil untuk seorang gubernur,”ujarnya.
Husain Sjah yang juga anggota DPR-RI Dapil Malut mengatakan jika dirinya akan menyampaikan festival Doe-Doe Guraping ini ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno sehingga festival ini bisa mendapat perhatian.
“Saya tidak janji tapi saya akan usahakan supaya bisa mendapat dukungan,”katanya saat kegiatan pembukaan Festival Doe-Doe ke-2, Rabu (22/12/2021) di Guraping Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan.
Kegiatan festival Doe Doe Guraping, dibuka Oleh Sultan Tidore dan gubernur Abdul Ghani Kasuba serta Wakil Walikota Tidore.
Kaitannya dengan penyampaian Sultan, Gubernur Malut, Abdul Ghani Kasuba dalam sambutannya mengatakan, atas nama pemerintah pemerintah Provinsi Malut, dirinya tetap mendukung kegiatan fastival yang dilaksanakan di Guraping, Kota Tidore Kepulauan.
“Pastinya saya akan tetap mendukung, karena festival ini sebagai kegiatan untuk mengenalkan pariwisata di Malut khsusunya di Kota Tidore,” kata Abdul Ghani.
Dia mengaku tak menyangka kegiatan ini akan berlangsung meriah sehingga kegiatan ini dianggarkan tidak lebih.
“Saya awalnya tidak pikir kalau seramai ini sehingga anggaran pas-pasan, tapi alhamdulillah semangat anak muda disini luar biasa sehingga kegiatan ini bisa terlaksana,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen mengatakan, festival Doe-Doe ini akan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun dan akan ditingkatkan dari tahun ke tahun.
“Tadi Sultan Tidore bilang bahwa festival teluk Jailolo saja bisa kenapa Doe-Doe ini tidak bisa,” ungkapnya.
Muhammad mengatakan, Festival Doe-Doe yang berada di Sofifi Kota Tidore kepulauan memiliki fasilitas yang cukup lengkap daripada lokasi Festival Teluk Jailolo (FTJ) pada saat itu.
“Disini dan di Jailolo, disini lebih siap kenapa disini tidak harus jadi agenda tahunan,” jelasnya.
Sedangkan fasilitas di lokasi festival Doe-Doe ini kata Muhammad, merupakan fasilitas milik pemerintah Provinsi.
Olenya, dirinya minta agar lokasi ini bisa diserahkan ke Pemda Tikep sehingga pemeliharaan lokasi ini bisa lebih diperhatikan.
“Kalau fasilitas ini tidak diserahkan ke Kota maka pemeliharaannya pasti amburadul, makanya harus diserahkan ke kota agar pengembangannya bisa berjalan baik,” ujarnya dikutip
Dirinya berharap, kedepan lokasi festival Doe-Doe ini akan menjadi icon pariwisata di Sofifi wilayah Kota Tidore Kepulauan.
“Kalau soal fasilitas, akan kita penuhi meski APBD sudah disahkan dan itu dilakukan melalui APBD perubahan nanti, makanya harus diserahkan ke kita,” jelasnya.
Komentar