oleh

Satuan Pendidikan Diberikan Waktu Pelajari Kurikulum Prototipe

Jazirah Indonesia – Seperti disebutkan dalam satu hasil penelitian bahwa Kemerosotan pendidikan Indonesia yang tertinggal dengan Negara lain, sangat erat kaitannnya dengan masalah-masalah kurikulum.

Itulah menjalan pendidikan di satuan pendidikan merupakan hal yang berkaitan dengan system kurikulum yang dijalankan pendidik dan kemendiknas.

Sedangkan dalam perkembangan pendidikan tanah air, sudah banyak diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum pendidikan.

Belakangan muncul lagi apa yang disebut sebagai kurikulum prototype. Dimana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan memberikan waktu kepada satuan pendidikan (sekolah) untuk mempelajari Kurikulum ini.

Kebijakan tersebut sebelum menentukan pilihan kurikulum yang akan digunakan. Kepala sekolah dan guru akan difasilitasi pelatihan agar bisa menerapkan kurikulum tersebut.

“Sekolah akan diberikan kesempatan waktu mempelajari konsep Kurikulum Prototipe sebelum menyatakan minat untuk menerapkan”, ujar Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo, Kamis (23/12/2021).

Dia mengatakan, Kemendikbudristek juga akan memfasilitasi kepala sekolah dan guru mengikuti pelatihan agar bisa menerapkan Kurikulum Prototipe sesuai kemampuan dan konteksnya.

Kurikulum Prototipe dan kurikulum darurat menurut Anindito Aditomo di tahun 2022 akan menjadi opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan yang berminat menerapkannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran.

Dua opsi kurikulum lainnya, yakni Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat. Kurikulum Darurat yang diluncurkan pada Agustus 2020 sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19.

Kurikulum Darurat merupakan penyederhanaan dari Kurikulum 2013 beserta modul-modul literasi dan numerasi yang praktis untuk murid, guru, dan orang tua.

Kurikulum Prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi murid. Materi-materi pembelajarannya akan difokuskan pada yang paling esensial.

Dia mengatakan akan memberi lebih banyak waktu bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang mendalam.

“Seperti diskusi, kerja kelompok, dan pembelajaran yang berbasis problem atau projek yang lintas mata pelajaran. Pembelajaran yang inovatif dan mendalam seperti inilah yang diperlukan untuk mengembangkan daya nalar dan karakter murid,” kata Anindito.

Kemendikbudristek kata Dia, mengajak banyak pihak untuk bergerak bersama mengupayakan pemulihan pendidikan salah satunya melalui penerapan Kurikulum Prototipe.

Anindito menyebutkan, dalam sejumlah rangkaian sosialisasi, banyak pemangku kepentingan termasuk pihak sekolah maupun dinas pendidikan menyampaikan respons positif dan juga dukungan terkait gerakan bersama pemulihan pendidikan ini.

“Kurikulum prototipe ini sedang diterapkan di sekitar 2.500 sekolah penggerak dan 900 SMK Pusat Keunggulan di berbagai wilayah Indonesia,” jelasnya.

Rencana Kemendikbudristek menerapkan Kurikulum Prototipe ini disebutkan memunculkan dua pendapat di kalangan siswa, diantara setuju, kurang setuju dan kebingungan.

Komentar