Jazirah Indonesia – Sejumlah pelanggan listrik PLN mengeluhkan gangguan pada meteran listik karena berkali-kali gagal input token listrik meski nomor sudah benar.
Bahkan, input token listrik terus gagal meski sudah membeli token baru.
Kejadian ini memuat pelanggan gusar karena listrik bisa padam sewaktu-waktu jika tidak segera diisi token. Sementara, pelanggan juga takut token yang sudah dibeli tidak bisa dipakai lagi.
Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto seperti yang dilansir kompas.com mengatakan, jika sudah berkali-kali gagal memasukkan token listrik meski nomor sudah benar, maka harus diselidiki oleh unit di wilayah terkait.
“Tapi tetep di sana juga perlu cek lapangan seperti apa gangguan yang terjadi,” kata Gregorius.
Apabila mengalami kendala tersebut, Gregorius menyarankan agar segera menghubungi layanan PLN. Baik melalui aplikasi maupun telepon.
“Ya semua melalui aplikasi PLN Mobile atau contact center 123,” terang dia.
Di Sofifi Maluku Utara, warga pengguna listrik prabayar mengeluhkan pelayanan PLN area setempat. Betapa tidak, untuk mendapatkan kode registrasi ulang meteran listrik yang gagal diisi token listrik itu, warga harus menunggu berjam – jam.
“Sudah dilaporkan ke kantornya, tapi harus menunggu berjam – jam terutama di hari minggu,”keluh salah seorang warga yang enggan mencatut namanya, Minggu (9/01/2022).
Selain itu, warga pengguna listrik prabayar juga mengaku kesal sebab selama ini pihak PLN Sofifi tidak menginformasikan kepada warga terkait meteran listrik yang gagal diisi token sehingga membuat panik warga.
“Kami baru tau ternyata ada meteran listrik juga kadarwarsa atau apa istilahnya. Seharusnya pihak PLN mensosialisasikan atau menginformasikan kepada warga agar tidak terjadi kepanikan saat melakukan pengisihan token yang gagal itu,” kesal salah seorang warga.
Keluhan yang sama juga datang dari salah seorang penjual token listrik prabayar yang mengaku resah karena terpaksa bolak balik berurusan dengan pihak PLN untuk melaporkan pelanggan meteran prabayar yang gagal diisi token listrik.
“Kalau tokennya gagal diisi, tentu pelanggan balik menyalahkan kita, kok tokennya gagal. Terpaksa kami yang penjual token ini harus bolak balik kekantor PLN untuk melaporkan. Maka dari itu kami harap pihak PLN juga perlu menginformasikan ke warga baik melaui media tulisan atau ke Pemerintah Desa/Kelurahan sehingga ada kasus semacam ini warga tinggal datang lapor saja,”timpal salah seorang penjual token yang enggan namanya dipublis.
Komentar