Jazirah Indonesia – Pserusahaan farmasi AstraZeneca mencatat pendapatan setahun penuh sebesar 37,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 538,560 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS).
Angka itu meningkat 38 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai tukar konstan. Sebagian dari dorongan tersebut berasal dari penjualan vaksin Covid-19 senilai 4 miliar dolar AS, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford.
Ini menunjukan lonjakan pendapatan yang besar, karena mulai mengambil untung dari vaksin virus corona untuk pertama kalinya.
Meskipun pendapatan meningkat, AstraZeneca melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 265 juta dolar AS. Hal itu karena biaya dari pembelian perusahaan obat AS Alexion Pharmaceuticals dan penelitian obat baru.
Dilansir AP, Jumat (11/2/2022), produsen obat Anglo-Swedia itu mengatakan pada November mereka akan mulai mengambil keuntungan sederhana dari tembakan Covid-19, yang telah diberikan dengan biaya sekitar 2 dolar AS hingga 3 dolar AS. Angka tersebut mengikuti kesepakatan dengan Oxford.
Produsen vaksin Covid-19 lainnya, seperti Pfizer dan Moderna, telah membukukan keuntungan besar selama ini. Dalam tiga bulan hingga September, perusahaan mengatakan pendapatan melonjak sekitar 50 persen, ke rekor 9,9 miliar dolar AS.
Peningkatan ini disebabkan oleh penjualan lebih dari 1 miliar dolar AS dalam bentuk vaksin Covid-19. Lalu untuk pertama kalinya dimasukkan pendapatan senilai 1,3 miliar dolar AS dari unit bisnis penyakit langka setelah akuisisi Alexion baru-baru ini.
AstraZeneca memperkirakan total penjualan grup akan meningkat dengan persentase remaja yang tinggi pada 2022. Hanya saja, mengatakan pendapatan Covid-19 akan turun dengan persentase rendah hingga pertengahan dua puluhan.
“AstraZeneca telah memenuhi janji kamintentang akses yang luas dan adil ke vaksin-19 kami dengan 2,5 miliar dosis yang dirilis untuk pasokan di seluruh dunia,” ujar Chief executive Pascal Soriot.
Ia menambahkan, AstraZeneca melanjutkan lintasan pertumbuhannya yang kuat pada 2021, dengan produktivitas R&D atau penelitian dan pengembangan terdepan di industri, lima obat perusauaam melewati ambang blockbuster baru, dan akuisisi dan integrasi Alexion.
Soriot mengatakan perusahaan akan menaikkan dividen kepada pemegang saham sebesar 10 sen menjadi 2,90 dolar AS, kenaikan pertama dalam satu dekade.
Saham AstraZeneca diperdagangkan sekitar 3 persen lebih tinggi pada 8,62 pound atau 11,68 dolar AS di London Stock Exchange pada Kamis (10/2/2022) pagi.
Komentar