Jazirah Indonesia – Perusahaan konglomerat di bidang hiburan dan media terbesar di dunia Walt Disney, cabut diri dari Rusia dan menghentikan semua bisnisnya di Negara itu. Ini sebagai akibat perang Rusia-Ukraina.
Disney diketahui memiliki beberapa saluran linier dan merek produk konsumen di seluruh Rusia. Perusahaan itu juga memiliki pelabuhan kapal pesiar yang terletak di St. Petersburg.
Pada pekan lalu, konglomerat hiburan dan media yang dikenal dengan Disney juga mengumumkan rencana untuk menghentikan rilis film baru di Rusia.
Dilansir dari latimes.com, Kamis, (10/3/2022), Walt Disney Co mengatakan, akan “menjeda” semua bisnisnya di Rusia sebagai tanggapan atas invasi Vladimir Putin yang sedang berlangsung ke Ukraina.
“Mengingat serangan tak henti-hentinya di Ukraina dan meningkatnya krisis kemanusiaan, kami mengambil langkah untuk menghentikan semua bisnis lain di Rusia,” kata juru bicara Disney.
Lanjutnya, kegiatan bisnis itu bisa dan akan segera jeda, lainnya seperti saluran linier dan beberapa konten dan lisensi produk akan memakan waktu mengingat kompleksitas kontrak.
Kendati demikian, pernyataan Disney mencatat staf yang berbasis di Rusia akan terus dipekerjakan.
“Bahkan saat kami menghentikan bisnis ini, kami tetap berkomitmen kepada rekan-rekan kami yang berdedikasi di Rusia, yang akan tetap bekerja.
Pihak Disney menyatakan terus bekerja dengan mitra LSM untuk memberikan bantuan mendesak dan bantuan lain yang sangat dibutuhkan bagi para pengungsi.
Menanggapi invasi skala penuh negara itu, beberapa perusahaan hiburan, termasuk Amazon, Netflix, dan WarnerMedia, telah memutuskan untuk menghentikan sementara atau sepenuhnya menarik bisnis di Rusia.
Sementara semua studio besar telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pemutaran perdana film mereka di negara tersebut.
Di luar Hollywood, bisnis seperti Microsoft, Apple dan Dell telah menangguhkan penjualan di Rusia, sementara Ikea telah menutup toko dan Nike mengatakan tidak akan terus memenuhi pesanan online.
Komentar