oleh

Respon Anggota DPR RI Terkait Polusi Debu PLTU Rum Tidore

Jazirah Indonesia– Anggota Komisi VI DPR RI , Andre Rosiade mengaku bakal menyampaikan keresahan dialami warga Kelurahan Rum Balibunga, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, kepada manejemen dan direksi PLN di pusat.

Pernyataan ini diutarakannya, selepas dirinya mengetahui polusi debu batubara dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rum Tidore, beterbangan mengotori tempat ibadah dan juga rumah warga setempat.

Diapun meminta pada Perusahaan Listrik Negara agar dapat segera membenahi kualitas cerobong PLTU nya, sambungnya, jangan sampai akibat cerobong PLTU tersebut menyebabkan polusi debu batubara bagi masyarakat disekitarnya.

“Kami komisi VI DPR RI akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada manejemen dan direksi PLN, agar segera dibenahi cerobongnya,” Ungkap dia ketika dihubungi via WhatsApp oleh Jazirah Indonesia, Jumat, (13/5/22) pekan ini.

Sementara itu, amatan Jazirah Indonesia, Kamis, (12/5/22) akhir ini dijumpai sejumlah bendera putih memanjang dikibarkan oleh warga setempat didepan rumahnya masing-masing.

Pengibaran bendera, Disampaikan oleh Ketua RW. 02, RT, 05, Kelurahan Rum Balibunga, Kahar Usman, Hal itu terjadi, lantaran dirinya dan warga yang berdampingan dengan PLTU tak sanggup lagi dengan keberadaan debu batubara dari perusahaan milik negara tersebut.

Lanjutnya, atas alasan itu pula Bendera kemudian dinaikkan dan dikibarkan oleh warga sebagai tanda bahwa warga tak kuat lagi digempur oleh polusi Batubara.

“Jujur sejauh ini kami warga sudah pasrah yang didapat sejauh ini tidak ada titik terangnya”, ungkapnya (13/5/2022).

Sementara menurut hasil Investigasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tidore Kepulauan mendapati beragam pada PLTU Rum.

Persoalan tersebut mulai dari kondisi fisik cerobong buang masih berwarna coklat, kemudian ditambah soal Cerobong filter dijumpai belum di maintenance oleh pihak PLTU.

Lalu disusul lagi, mengenai temuan Cloth Bag Filter diketahui belum dipasang hingga sekarang,  tak sampai disitu saja,  itupun ditambah lagi anjuran HSE tidak direalisasikan secara komprehensif oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Adapun selain itu, Faba PM 2,5 dan PM 10 dijumpai disekitar lokasi PLTU, begitupula sebaliknya hal ditemui dekat cerobong menumpuk tidak dilakukan pengelolaan.

Kendati dijumpai Dinas Lingkungan Hidup demikian, anehnya Manager komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Maluku- Maluku Utara, Hairul Hatala saat dikonfirmasi Sabtu, (14/5/22) mengatakan, dirinya belum mengantongi informasi secara detail  soal temuan investigasi yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tidore kepulauan itu.

“Info secara rinci mengenai temuan itu saya belum dapat,”katanya.

Komentar