oleh

Ini Besaran Realisasi APBN 2022 di Malut Hingga April

Jazirah Indonesia – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Adnan Wimbyarto menyebutkan sampai dengan 30 April 2022, Realisasi pendapatan APBN mencapai Rp 720,37 miliar atau 33,37 persen dari pagu.

Sedangkan Belanja APBN realisasinya mencapai Rp 4,48 triliun atau 30,17 persen dari pagu sebesar Rp 14,68 triliun atau 1,82 persen.

“Kinerja pendapatan mengalami kenaikan 15,68 persen dibandingkan tahun 2021. Kenaikan terbesar disumbang oleh pajak penghasilan non migas yang naik sebesar Rp 65,72 miliar atau 20,80 persen,”kata Adnan Wimbyarto.

Adnan memaparkan, untuk realisasi belanja pada belanja Kementerian /Lembaga (K/L) l, turun sebesar 6,79 persen atau sebesar Rp 82,89 miliar.

Ini disebabkan adanya penurunan belanja barang dan belanja modal masing-masing sebesar 13,68 peren dan 32,59 persen.

Sedangkan untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mengalami kenaikan sebesar Rp 321,88 miliar. Penyebab terbesarnya karena kenaikan realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 363,66 miliar atau 17,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Maluku Utara sampai dengan April 2022 masih didominasi oleh komponen dana transfer dengan total realisasi pendapatan APBD sebesar Rp 4,44 triliun,” kata Adnan dalam media briefing melalui zoom meeting, Rabu (25/05/2022).

Adapaun realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) per 30 Apri ll 2022 sebesar Rp 208,72 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 2.43 triliun.

Sementara Untuk Dana Alokasi Khusus atau DAK sebesar Rp 521,34 miliar terdiri dari DAK fisik sebesar Rp 161,11 miliar, DAK Non fisik sebesar Rp 321,53 miliar. Sedangkan Dana Insentif Daerah (DID) terealisasi sebesar Rp 3,46 miliar.

Disisi lain, besarnya proporsi dana transfer dalam komponen pendapatan APBD menunjukkan bahwa kemandirian fiskal daerah masih kurang.

Untuk itu kata Adnan, Pemda perlu menggali lebih dalam potensi-potensi yang ada di Maluku Utara untuk meningkatkan PAD.

Meski begitu, sambung Adnan, bahwa pertumbuhan yang kuat di tahun 2021 memberikan sinyal positif untuk prospek ekonomi di tahun 2022 dan meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Namun tantangan terbesarnya adalah ketidakpastian global sebagai imbas dan pandemi COVID-19 yang disusul invasi Rusia ke Ukraina memunculkan ujian berat bagi semua negara di dunia termasuk Indonesia.

“Untuk itu, APBN difokuskan untuk melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional secara bertahap dan menjaga pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Adnan menambahkan, berbagai indikator ekonomi di wilayah Maluku Utara mengalami perkembangan yang sangat baik seperti pertumbuhan ekonomi Triwulan I Tahun 2022 yang mampu tumbuh sebesar 29,63 persen jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen.

Tingkat inflasi Maluku Utara pada April 2022 sebesar 1,82 persen di bawah inflasi nasional sebesar 3,47 persen. Indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) berada di angka 104,97, dan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 108,30.

Sementara untuk neraca perdagangan regional Maluku Utara sendiri, komponen ekspor per April 2022 mengalamai penurunan sebesar 24,05 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sampai dengan April 2022, komoditas yang paling banyak diekspor adalah Ferro Nickel, sedangkan perusahaan penyumbang hasil ekspor terbesar adalah PT Yashi Indonesia Investment.

“Untuk impor sendiri naik sebesar 17,92 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas yang paling banyak diimpor yaitu berupa batu bara/antrasit dan perusahaan penyumbang devisa impor terbesar yaitu PT Ange/ Nickel Industry,” pungkasnya.

Komentar