oleh

Muhibah Jalur Rempah 2022 di Kota Tikep, Titik Singgah Ke-5

Jazirah Indonesia – Pelayaran Muhibah Jalur Rempah 2022 yang telah berlangsung sejak tanggal 1 Juni 2022 dengan KRI Dewaruci, pada Rabu, (15/6/2022) tiba di Pelabuhan Trikora Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).

Pelayaran Muhibah Jalur Rempah Tahun 2022 di Kota Tidore Kepulauan ini merupakan titik singgah ke-5, yang membawa sebanyak 40 Laskar Rempah Perwakilan dari 34 Provinsi se Indonesia.

banner 1200x500

Sebelumnya, kapal tersebut dari Surabaya, berlanjut ke Makassar-Baubau, Buton, Ternate. Penyambutan KRI Dewaruci di Tidore dilakjukan dengan ritual adat oleh perangkat adat Kesultanan Tidore.

Ritual adat diawali dengan Hogo Jako Se Ruko (mandi kembang adat tidore) yang dilakukan pada KRI Dewaruci, kemudian disambut Tarian Kapita dari Sanggar Raugabi dan Tarian Salai dari Sanggar Fola Goba, lalu dilanjutkan dengan Ritual Adat Joko Hale (Injak Tanah) dan Pengalungan Kain Tenun Puta Dino Tidore.

Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan Kota Tidore memiliki sejarah panjang tentang kekayaan rempah-rempah sehingga menjadi pesona bagi beberapa bangsa yang yang pernah datang.

“Selamat datang di kota kecil kami, kota Tidore yang memiliki sejarah panjang tentang kekayaan rempah-rempahnya sehingga menjadi pesona bagi beberapa bangsa yang pernah datang, Sebagaimana telah dikisahkan bahwa Kurang lebih 500 tahun lalu, Tidore pernah menjadi bagian dari emporium Maluku Kie Raha”, kata Ali Ibrahim.

Olehnya itu kata Ali, sebagai salah satu pusat kawasan rempah dunia di masa lalu beserta seluruh tinggalan sejarah budayanya hingga saat ini perlu mendapat perhatian serius terutama untuk mendukung penegasan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Terima kasih kami ucapkan atas kunjungan Muhibah Jalur Rempah ini, semoga kunjungan ini menjadi sebuah secercah harapan bagi kami untuk sebuah  ilmu pengetahuan yang nantinya akan dijabarkan oleh Kemndikbudristek, kata Ali.

Komandan Lantamal 14 Sorong, Laksamana Pertama Imam Musani mengatakan, pelayaran muhibah jalur rempah sebagai sebuah perjalanan Budaya.

Dimana perjalanan ini mengajak generasi muda Indonesia sebagai laskar rempah untuk merekonstruksi dan mengontekstualisai sejarah dan perkembangan rempah di Wilayah Nusantara dengan KRI Dewaruci.

“KRI Dewaruci ini adalah kapal milik TNI Angkatan Laut yang dijadikan tempat untuk menggembleng kadet Angkatan Laut Indonesia mengarungi lautan luas sejak 60 tahun yang lalu”, kata Imam Musani.

Legenda KRI Dewaruci kata Dia, tidak hanya menjadi milik Indonesia saja tetapi juga menjadi milik dunia karena dalam prakteknya KRI Dewaruci tidak hanya sekedar kapal latih saja tetapi juga membawa misi muhibah untuk mengenalkan Indonesia kepada pihak luar negeri.

Ia berharap, dengan adanya program Muhibah Jalur Rempah, para peserta dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya, serta memberi kesempatan bagi generasi muda, untuk mengunjungi situs budaya jalur rempah di seluruh Indonesia.

Ini lanjutnya, agar dapat mengenal kembali sejarah budaya para leluhur dan dapat dilestarikan, juga untuk meningkatkan pengetahuan kebudayaan bagi generasi muda, sehingga tertanamam jiwa nasionalisme yang tinggi.

Rombongan Muhibah Jalur Rempah juga mengunjungi Kedaton Kesultanan Tidore untuk mengikuti acara ramah tamah dengan Sultan Tidore Husain Syah serta menerima jamuan makan siang bersama.

Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon pala dan cengkeh di halaman Kedaton Kesultanan Tidore.

Agenda pelayaran Muhibah Jalur Rempah Tahun 2022 di Kota Tidore Kepulauan ini juga dilanjutkan dengan gala dinner atau makan malam bersama dengan 4 Kesultanan di Moloku Kie Raha di atas KRI Dewaruci pada Rabu, (15/6) malam, dan menyaksikan Penutupan Festival Musik Tradisi Indonesia Tidore di Pelataran Pantai Tugulufa Tidore.

Komentar