Jazirah Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat jumlah penduduk miskin di Maluku Utara pada periode Maret 2022 sebanyak 79,87 ribu orang atau 6,23 persen.
Jumlah ini menurun sebanyak 1,31 ribu orang atau 0,15 persen dibanding pada September 2021 sebanyak 81,18 ribu atau 6,38 persen.
Begitu juga jika dibanding dengan Maret 2021 pada angka 87,16 ribu atau 6,89 persen, di Maret 2022 ini, menurun sebanyak 7,29 ribu orang atau 0,66 persen.
Kepala BPS Maluku Utara, Aidil Adha memaparkan, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebanyak 4,83 persen, mengalami kenaikan 5,13 persen pada Maret 2022.
Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada September 2021 sebanyak 7,00 persen, mengalami penurunan menjadi 6,66 persen pada Maret 2022.
“Untuk jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 naik sebanyak 1,5 ribu atau 19,09 ribu orang dibanding September 2021 sebanyak 17,60 ribu orang. Sementara itu, pada periode yang sama yaitu Maret 2022, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 1,3 ribu atau 60,79 ribu orang bila dibanding September 2021 yaitu 63,58 persen,” kata Aidil dalam rilis yang diterima Jazirah Indonesia, Jumat (15/07/2022).
Aidil menyebutkan, garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 514.383 perkapita/bulan dibanding Maret 2021 sebesar Rp 489.375 perkapita/bulan dan bulan September 2021 sebesar Rp 505.432 perkapita/bulan.
Angka tersebut dengan komposisi, garis kemiskinan makanan sebesar Rp 399.127 atau 77,59 persen, sedangkan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 115.255 atau 22,41 persen.
“Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 3.220.038 per rumah tangga miskin per bulan,” pungkasnya.
Komentar