Jazirah Indonesia – Menjadikan Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara dari perencanaan wilayah sangat stategis karena Sofifi akan menjadi pusat Pemerintahan provinsi serta sebagai pintu gerbang barang atau orang yang menuju dan dari Halmahera.
Ketika kedepan sofifi menjadi pertumbuhan ekonomi, maka secara kewilayahan sofifi menjadi lokomotif ekonomi yang menarik daerah-daerah sekitar.
Ini disampaikan, Kasubag Perencanaan tata ruang PPOP dan Kota Wilayah II Agustomi yang mewaliki Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Wilayah II, Ditjen tata ruang Kementerian ATR/BPN pada kegiatan Konsultasi Publik Penyepakatan Rencana Pola Ruang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Sofifi dan FGD Pembahasan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) Berdampak dan 6 Muatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore, Rabu (24/8/2022).
“Cita-cita panjang kedepan bahwa sofifi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Malut dan sofifi akan dijadikan kota besar dimasa mendatang”, kata Agustomi.
Hal ini lanjut Dia, merupakan tugas yang tidak mudah tetapi kita berusaha kerja keras meluruskan cita-cita yang sudah digagas untuk jadikan sofifi sebagai ibukota provinsi.
Agustomi berharap semua rencana ini dapat didukung oleh semua pihak agar apa yang menjadi harapan semua pihak dapat terwujud,
“Semoga apa yang kita kerjakan ini nantinya kedepan bisa memberikan manfaat yang besar untuk mewujudkan cita-cita sofifi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi malut”, kata Agustomi.
Sementara, Walikota Tidore Kepulauan yang diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Pengembangan kawasan perkotaan di Indonesia diamanatkan sesuai RPJMN 2020-2024 sebagai pendorong terwujudnya koridor pertumbuhan dan koridor pemerataan wilayah perkotaan.
Salah satu titik pengembangan kawasan perkotaan di Pulau Halmahera lanjut Taher, yaitu ditetapkannya Major Project/Proyek Utama Pembangunan Kota Baru Sofifi,
“Akan dilakukan serangkaian kegiatan dan diskusi sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), yang melibatkan berbagai pihak, baik dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, danPemerintah Kota Tidore Kepulauan”, kata Taher.
Dalam Konsultasi Publik ini, akan dijabarkan terkait hasil kajian serta hasil ananlisis yang kemudian itu menjadi landasan untuk rencana struktur ruang, rencana pola ruang serta program prioritas dalam penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Sofifi.
“Olehnya kesempatan ini saya harap setiap OPD termasuk Kecamatan dan Desa bisa dengan teliti menyimak setiap rencana yang akan dipaparkan serta diakhir kegiatan ini bersedia menyepakati rencana yang sudah disusun”, harapnya.
Untuk mencapai hasil yang optimal ditekankan, dibutuhkan dukungan, dan peran aktif baik dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, dan pihak-pihak terkait,
Oleh Karena itu, sinergi Tim Teknis Pusat, Tim Pokja KLHS dan Tim Forum Penataan Ruang (FPR) Kota Tidore Kepulauan harus terus terjalin dalam setiap tahapan penyusunan, dibantu juga dukungan dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan Mochtar Djumati, Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, Pimpinan OPD Kota Tidore, Camat Oba Utara, Kepala Desa Se Oba Utara. kegiatan ini juga diikuti melalui zoom meeting oleh para tim teknis dari pusat dan Provinsi Maluku Utara.
Komentar