Jazirah Indonesia – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan ada 3 tuntunan buruh dalam bentuk petisi yang akan langsung diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
Ketiga tuntutan tersebut disampaikan saat menggelar aksi demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (12/9/2022).
“Pertama, menolak penaikan harga BBM karena upah buruh juga tidak naik,” ujarnya, Senin (12/9/2022), dilanmsir bisnis.com.
Kenaikan harga BBM dijelaskannya, akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal, hingga bahan pangan. Hal tersebut bisa menambah beban buruh.
Kedua, KSPSI menuntut adanya upah layak bagi buruh. Dia berpendapat buruh memerlukan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang layak.
Ketiga, buruh menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Andi meminta Pemerintah segera memikirkan dampak serius kebijakan penaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia. Terlebih, kebijakan tersebut diambil tanpa dibarengi penaikan upah buruh.
Perwakilan KSPSI menyerahkan langsung petisi dan diterima Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
Kasetpres Heru Budi Hartono telah menerima petisi KSPSI yang berisi tuntutan menolak kenaikan harga BBM.
“Tentunya akan kami tindak lanjuti, besok rencana akan kami undang KSPSI, hasilnya akan kami sampaikan.”
Komentar