oleh

Prosesi Adat Ake Dango Peringatan HJT Ke-915

 Jazirah Indonesia – Ritual Adat Raro Ake Dango (Air Bambu) dalam rangka perayaan Hari Jadi Tidore (HJT) ke-915 Tahun 2023 berlangsung sederhana.

Ritual yang mengawali Perayaan HJT ini, sebagaimana biasanya berlangsung di Sonine Gurua (tanah lapang tempat ritual adat ) Kelurahan Gurabunga Kecamatan Tidore Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (9/4/2022) malam.

Rangkaian kegiatan peringatan HJT ke-915, dikemas dalam bentuk malam Perjamuan Masyarakat Pegunungan yang  diawali dengan Prosesi Ritual Adat Ake Dango (Air Bambu).

Prosesi ini merupakan ritual pertemuan lima marga untuk mengantarkan air menggunakan Rau yang telah diambil dari puncak gunung untuk dipersatukan dalam Bambu (Dango).

Air yang disatukan dalam bambu (Ake Dango) selanjutnya didiamkan semalam di lapangan Sonine Gurua dan dijaga oleh perwakilan Lima Marga yang bersenjatakan parang dan salawaku.

Penjagaan ini dilakukan demi keamanan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan sampai besok paginya.

Ake Dango selanjutnya akan diantarkan menuju ke kadaton Kesultanan Tidore pada Selasa (11/4) pagi dan dilanjutkan dengan ritual ratib Haddad Firaj pada malam harinya usai sholat Terawih atau Ba’da Terawih.

Prosesi Raro Ake Dango ini juga diiringi dengan tarian salonde, tarian khas sanggar seni Rau Gabi Kelurahan Gurabunga.

Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yakub Husain saat meberikan sambutan pada kegiatan ini mrngatakan, Meskipun tidak dirayakan secara meriah, perayaan ini tetap dilaksanakan setiap tahun.

“Walaupun terselenggara dalam suasana sederhana, ritual Raro Ake Dango ini berlangsung khusuk dan sakral, serta membawa keyakinan bahwa Tidore masih terawat dengan budayanya sesuai dengan tema hari jadi Tidore, yakni merawat tradisi mempertegas jadi diri bangsa maritim,” ucap Yakub.

Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan kata Yakub, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian serius serta kerjasama yang terjalin dengan baik antara Pihak Kesultanan Tidore, Masyarakat Adat Kelurahan Gurabunga yang telah ikut mengembangkan adat dan budaya Tidore sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional,” tutur Yakub.