Jazirah Indonesia – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku Utara (Malut) tercatat sebanyak 4,60 persen pada bulan Februari 2023. Jumlah ini menurun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan tingkat pengangguran pada Februari 2022 sebesar 4,98 persen.
Tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan didominasi oleh lulusan SMA sederajat, yaitu sebesar 7,60 persen.
Kepala BPS Maluku Utara, Aidil Adha menjelaskan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh lapangan usaha di pasar kerja dan menggambarkan kurang pada termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
“Tingkat pengangguran terbuka, juga merefleksikan kemampuan ekonomi pasar kerja yang belum bisa menciptakan pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja tapi tidak mendapatkannya,” kata Aidil, Jum’at (5/5/2023).
Dikatakan, TPT hasil Sakernas Februari 2023 di Maluku Utara adalah sebesar 4,60 persen. Ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 4 sampai 5 orang penganggur. TPT ini mengalami penurunan jika dibandingkan Februari 2022 dan Februari 2021 masing-masing sebesar 4,98 persen dan 5,06 persen.
Aidil menyebutkan, TPT laki-laki sebesar 3,71 persen dan TPT perempuan sebesar 6,10 persen pada bulan Februari 2023. Dibandingkan Februari 2022, TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,21 persen poin dan 0,77 persen poin.
Sementara TPT di perkotaan sebesar 3,97 persen dan TPT di perdesaan sebesar 4,83 persen untuk Februari 2023. Dibandingkan Februari 2022, TPT di perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,93 persen poin, sementara di perkotaan mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen poin.
“Jika dibandingkan Februari 2021, TPT di perdesaan turun sebesar 1,02 persen poin sementara TPT di perkotaan naik sebesar 0,92 persen poin,” tandasnya.
Komentar