oleh

NOAA-SWPC Peringatkan Dampak Dari Badai Matahari

Jazirah Indonesia – National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) – Space Weather Prediction Center (SWPC) memperingatkan fenomena cuaca antariksa iyang bias menyebabkan gangguan komunikasi dan sinyal yang meluas.

Peringatan itu berdasarkan informasi penelitian bahwa badai geomagnetik dari badai matahari menghantam Bumi pada 27 Maret 2022 dengan kategori kelas G1 dan indeks-K 5 berpotensi mengakibatkan fluktuasi jaringan listrik, komunikasi dan sinyal.

Selain itu, operasi pesawat ruang angkasa, termasuk satelit, dapat terganggu, bahkan hewan yang bermigrasi juga dapat terpengaruh.

Badan cuaca antariksa AS menambahkan bahwa area tumbukan diperkirakan berada di kutub 60 derajat di Geomagnetic Latitude.

Akibat fenomena ini dapat menerangi langit dengan aurora atau cahaya utara, yang dapat dilihat di Amerika Serikat bagian atas, termasuk negara bagian Maine dan Michigan.

“Gangguan di medan magnet bumi selama badai magnet dapat mempengaruhi infrastruktur listrik dan teknologi yang menggunakan gelombang radio dari komunikasi satelit.

Gelombang radio ini berfungsi sebagai sinyal untuk peralatan yang bergantung pada sinyal untuk mengirim dan menerima informasi,” keterangan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dikutip SINDOnews dari laman natureworldnews, Senin (28/3/2022), dikutip sindonews.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memberikan penjelasan secara spesifik, ancaman badai matahari mengakibatkan sistem penentuan posisi global (GPS) mungkin menjadi tidak akurat.

Sebab, badai dapat memanas dan merusak ionosfer yang bergantung pada komunikasi radio jarak jauh.

Pergerakan orbit satelit menjadi terganggu karena perluasan ionosfer. Astronot dan pilot ketinggian tinggi berada pada risiko tinggi peningkatan tingkat radiasi.

Paling tajam dan Indah Emisi muatan listrik statis dapat merusak elektronik satelit. Lonjakan tegangan dapat mengakibatkan pemadaman listrik atau bahkan pemadaman listrik.

Badai cuaca antariksa terbaru disebabkan oleh coronal mass ejection (CME) dari badai matahari. NOAA – SWPC menjelaskan CME adalah hasil dari pelepasan skala besar atau gangguan di medan magnet atau plasma korona Matahari.