Jazirah Indonesia – Kelapa merupakan tanaman banyak manfaat yang pada setiap bagian tanamannya memiliki nilai guna bagi kehidupan.
Catatan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengatakan setidaknya ada 13 ragam komoditas turunan kelapa yang telah laris di pasar global.
Ekspor produk olahan kelapa yang mendunia itu sudah menembus puluhan negara tujuan yang tersebar di 6 benua, mulai dari Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.
Menurut Badan Karantina Pertanian Indonesia, hampir seluruh bagian kelapa telah diekspor, mulai dari daging kelapa, air kelapa, tempurung kelapa, sabut kelapa, sampai batang kelapa.
Indonesia menjadi negara produsen kelapa terbesar di dunia. Penghasil kelapa terbesar di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Sentra produksi kelapa dalam di Indonesia selama lima tahun terakhir menyebar di beberapa provinsi sebagai berikut:
- Riau
- Sulawesi Utara
- Jawa Timur
- Maluku Utara
- Sulawesi Tengah
Riau disebut dalam Buku Outlook Komoditas Perkebunan Kelapa yang diterbitkan Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2020 disebutkan sebagai penghasil kelapa terbesar. Daerah ini menjadi pusat produksi kelapa dalam dan kelapa hibrida terbesar di Indonesia.
Selain Riau, yang juga menjadi daerah penghasil kelapa terbanyak adalah sejumlah provinsi di Sulawesi.
Riau memberikan kontribusi produksi terbesar untuk kelapa dalam di Indonesia sebesar 11,92 persen.
Capaian ini diikuti oleh Sulawesi Utara (9,33 persen), Jawa Timur (9,17 persen), Maluku Utara (7,95 persen) dan Sulawesi Tengah (6,77 persen).
Sisanya sebesar 54,86 persen merupakan kontribusi dari provinsi lainnya. Riau merupakan provinsi dengan produksi terbesar untuk kelapa dalam di Indonesia pada tahun 2018.
Kelapa dalam di Provinsi Riau hanya dikuasai oleh perkebunan rakyat, dan tidak ada yang dikuasai oleh perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta. Sentra utama produksi kelapa dalam di Riau terdapat di 5 kabupaten.
Kabupaten dengan produksi kelapa dalam terbanyak adalah Kabupaten Indragiri Hilir dengan kontribusi produksi sebesar 82,46 persen dari total produksi kelapa dalam Provinsi Riau.
Kabupaten penghasil kelapa dalam lainnya adalah Kabupaten Kepulauan Meranti (8,93 persen), Kabupaten Pelalawan (4,74 persen), Kabupaten Bengkalis (1,01 persen), dan Kabupaten Rokan Hilir (1,31 persen).
Riau memang juga merupakan provinsi sentra produksi terbesar untuk kelapa hibrida. Kelapa hibrida di Provinsi Riau dikuasai oleh perkebunan rakyat dan perkebunan besar swasta.
Pada tahun 2018 produksi kelapa hibrida di Riau merupakan kontribusi dari 3 kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Indragiri Hulu.
Kabupaten Indragiri Hilir memberikan kontribusi terbesar yaitu 98,66 persen terhadap total produksi kelapa hibrida di Riau, diikuti oleh Kabupaten Kuantan Singingi (1,32 persen) dan Kabupaten Indragiri Hulu (0,01 persen).
Komentar