Jazirah Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Maluku Utara pada Oktober 2024 sebesar US$876,76 juta, turun 5,81 persen dibandingkan September 2024 senilai US$930,81 juta. Sedangkan untuk volume ekspor pada bulan Oktober 2024 sebesar 437,50 ribu ton, turun 0,08 persen dibanding September 2024 yang senilai 437,87 ribu ton.
Plt Kepala BPS Maluku Utara, Nurhidayat Maskat memaparkan, ekspor barang pada Oktober ini, berupa golongan barang besi dan baja (HS 72) ke Tiongkok, India, dan Taiwan, golongan barang nikel (HS 75) ke Tiongkok, golongan barang bahan kimia anorganik (HS 28) ke Tiongkok, golongan barang logam dasar Lainnya (HS 81) ke Tiongkok, dan golongan barang ikan dan udang (HS 03) ke Vietnam dan Singapura.
Adapun ekspor melalui provinsi lain diantaranya DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Barang ekspor asal Provinsi Maluku Utara adalah ikan dan udang (HS 03), perhiasan/permata (HS 71), lak, getah dan damar (HS 13), dan berbagai makanan olahan (HS 21).
“Nilai ekspor asal barang dari Provinsi Maluku Utara yang diekspor melalui provinsi lain pada bulan Oktober 2024 sebesar US$1,65 juta atau 0,19 persen dari total ekspor asal barang Provinsi Maluku Utara yang sebesar US$878,52 juta,” ungkap Nurhidayat, Jumat (15/11/2204).
Berbeda dengan ekspor, untuk nilai impor Maluku Utara sebesar US$449,93 juta, naik 10,54 persen dibanding September 2024 yang senilai US$407,03 juta. Sementara volume impor sebesar 2.177,98 ribu ton, naik sebesar 18,77 persen dibanding September 2024 yang sebesar 1.833,70 ribu ton.
“Maluku Utara mengimpor 43 golongan barang dengan nilai impor terbesar pada golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) senilai US$136,44 juta. Sementara barang impor berasal dari Tiongkok, Philipina, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Australia, India, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Singapura, dan Malaysia,” sebutnya seraya menambahkan neraca perdagangan Maluku Utara pada Januari sampai dengan Oktober 2024 mengalami surplus senilai US$5.033,18 juta.