Jazirah Indonesia – Angkutan umum di Kota Tidore Kepulauan khususnya rute Rum-Soasio melakukan aksi mogok, Selasa (24/12/2024).
Ketua Organda Kota Tidore Kepulauan, Amir Suleman menyampaikan, pihaknya melakukan aksi mogok lantaran masih terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax.
“Mogok ini kami lakukan hingga BBM kembali normal,” kata Amir yang dihubungi, Selasa (24/12/2024).
Ia berharap ketersediaan BBM di Kota Tidore Kepulauan bisa kembali normal, sehingga angkutan umum bisa kembali beroperasi.
Sehari sebelumnya, pihak Organda Kota Tidore Kepulauan sempat menaikkan tarif angkutan lantaran kesulitan mendapatkan BBM. Dimana tarif rute Soasio – Rum- dinaikkan Rp25 ribu dari tarif normal Rp20 ribu.
“Itu hanya tarif sementara, jika stok BBM normal, maka tarif kembali normal,” ucapnya.
Akibat dari tidak beroperasinya angkutan umum, para penumpang terlantar di terminal Rum maupun Terminal Soasio.
Amatan Jazirah Indonesia di terminal Soasio sekitar pukul 14.10 WIT, sejumlah penumpang menunggu angkot di gerbang hingga di luar terminal.
Hatia Sabtu, seorang ibu dari kelurahan Bobo, Tidore Utara saat di temui mengaku telah lama menunggu angkutan umum.
“So (sudah) lama tunggu ini, so dari tadi tarada (tidak) oto (angkutan) yang keluar,” ungkapnya kepada wartawan.
Penumpang yang menumpuk di terminal ini akhirnya diangkut menggunakan 2 mobil milik Polresta Tidore, 1 mobil milik Dinas Perhubungan dan 1 mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan.

Direktur CV Rusda, Awat Ahmad selaku distributor mengatakan BBM jenis pertamax dan dexlite untuk Kota Tidore Kepulauan telah tiba sore tadi.
Stok BBM yang dipasok di pulau Tidore diantaranya, 90 ton pertamax, 20 ton pertalite.
“Itu belum kasih ke pengecer, kita layani langsung ke masyarakat,” katanya.
Dua SPBU milik CV Rusda yang berada di Tuguwaji dan di Tomalou akan dibuka hingga malam karena melayani kebutuhan masyarakat yang tinggi akibat kelangkaan.
“Nanti kita buka malam melayani kebutuhan masyarakat. Kita juga batasi pembelian untuk motor maksimal Rp50 ribu dan mobil Rp200 ribu,” singkat Awat kepada wartawan di kantor DPRD Kota Tidore Kepulauan.
Hingga malam sekitar pukul 21.00 WIT, nampak antrean panjang kendaraan bermotor maupun mobil di SPBU Tuguwaji, Tidore. Antrean panjang itu pun terjadi di SPBU Tomalou, Tidore Selatan.