NTP Maluku Utara Januari 2025 Naik Tipis

Jazirah Indonesia Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 38 provinsi di Indonesia pada Januari 2025 menunjukkan, Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional naik 0,73 persen dibandingkan dengan NTP Desember 2024, yaitu dari 122,78 menjadi 123,68.

Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,14 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 9,12 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,23 persen.

Kenaikan NTP juga terjadi di Maluku Utara, di mana Nilai Tukar Petani pada Januari 2025 naik sebesar 104,10, naik 0,95 persen dibandingkan Desember 2024 sebesar 103,12 persen.

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara menyebutkan, kenaikan NTP Malut juga mempengaruhi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) pada Januari 2025 sebesar 0,75 persen dibanding Desember 2024.

Sedangkan untuk Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) pada Januari 2025 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,75 persen dengan jumlah sebesar 121,70 dibandingkan Desember 2024 sebesar 122,61 persen.

“Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Januari 2025 sebesar 108,65, turun 0,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib),” kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Maluku Utara, Evida Karismawati, dalam rilisnya di Kantor BPS Malut, Senin (03/02/2025).

Karismawati menyebutkan, data NTP ini mengacu pada salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara pada bulan Januari 2025 sebesar 108,65 atau mengalami penurunan 0,03 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Desember 2024) yang sebesar 108,67,” paparnya. 

banner 1200x520