Jazirah Indonesia – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebanyak 1.026 tentara Brigade Marinir ke-36 Ukraina, termasuk 162 perwira telah menyerah di kota pelabuhan Mariupol.
Mariupol telah dikepung oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu, pertempuran paling sengit dan mengakibtakan kehancuran paling besar.
“Di kota Mariupol, dekat Pabrik Besi dan Baja Ilyich, sebagai akibat dari serangan yang berhasil dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah,” Kata kementerian Rusia, dikutip reuters.com, Rabu (13/4/2022).
Meski itu, juru bicara kementerian pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mengatakan, pihaknya tidak memperoleh informasi tentang hal itu dan tidak ada juga komentar langsung dari kantor presiden Ukraina atau staf umum Ukraina.
Reuter memberitakan, pada Senin, terdapat postingan di halaman Facebook menyebutkan bahwa Brigade Marinir Ukraina sedang mempersiapkan pertempuran terakhir di Mariupol yang akan berakhir dengan kematian atau penangkapan karena pasukannya kehabisan amunisi.
“Hari ini mungkin akan menjadi pertempuran pamungkas, karena tidak ada amunisi yang tersisa,” tulis postingan tersebut. “Di luar itu: pertarungan tangan kosong. Di luar itu, untuk beberapa kematian, yang lain ditangkap.”
Namun demikian, beberapa pejabat Ukraina mengatakan bahwa pos itu hoaks/palsu, karena pasukan tersebut masih bertahan.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, 151 tentara Ukraina yang terluka dirawat di tempat dan ada yang dibawa ke rumah sakit kota Mariupol.
Sebelumnya pada hari Rabu, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di Mariupol dan mendesak pasukan yang tersisa yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.
Komentar