oleh

Rencana Eramet-BASF Di Kawasan IWIP Halteng Kembali Dibahas

Jazirah Indonesia – Rencana PT Eramat Indonesia Mining bekerja sama dengan Badische Anilin-und SodaFabrik (BASF) terkait Proyek Sonic Bay HPAL Complex di Kawasan Industri IWIP, Halmahera Tengah (Halteng) Maluku Utara kembali dibahas.

Pembahasan rencana lanjutan yang dilakukan di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022) tersebut melibatkan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Direktur PT Eramet Indonesia Mining, Bruno Faour pada kesempatan tersebut seperti disampaikan Kepala Biro Adpim Setda Malut, Rahwan K Suamba bahwa, proyek itu akan terintegrasi dengan Weda Bay Nickel dan menghasilkan produk nikel bernilai tambah secara berkelanjutan.

Dia menjelaskan, Sonic Bay berencana menjadi proyek yang mengedepankan green value chain dengan menggunakan bijih nikel yang tersertifikasi IRMA (Initiative for Responsible Mining Assurance).

Selain itu lanjutnya, menggunakan energi rendah karbon atau terbarukan, dan dry-stack tailing untuk meminimalisir dampak lingkungan.

“Tim Sonic Bay telah merampungkan kajian kelayakan dan saat ini sedang melanjutkan proses akuisisi lahan dan konversi hutan bersama Kementerian terkait”, jelas Rahwan.

Bruno juga memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemprov Malut terhadap proyek tambang Weda Bay Nickel di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

Baca juga: BASF Jerman Bakal Bangun Pabrik Baterai di Halmahera Tengah

Gubernur Gani Kasuba pada penyampaiannya mendukung proyek Sonic Bay oleh Eramet dan meminta kepada pihak Eramet untuk mengutamakan aspek lingkungan, menyerap tenaga kerja lokal, dan membantu mengembangkan usaha lokal UMKM.

Gubernur Abdul Gani pada pada pertemuan tersebut didampingi kepala Dinas Kkehutanan Sukur Lyla, Kepala PTSP Bambang Hermawan dan Kadis Perindag Yudhitya Wahab, sementara pihak Eramet juga dihadiri Rian Amri, Manager Government Affairs.

Komentar