Jazirah Indonesia – Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pihaknya berkomitmen memaksimalkan pengelolaan nikel sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaannya.
“Antam sebagai pengelola obvitnas menjadikan perusahaan senantiasa berupaya memberikan kontribusi yang terbaik baik dari segi operasional maupun bisnis yang berkelanjutan,” kata Syarif.
Disebut, sebagai bagian dari Objek Vital Nasional (Obvitnas), PT Aneka Tambang Tbk (Antam), anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID melakukan pengolahan sumber daya mineral nikel.
Pengelolaan nikel dilakukan di Pertambangan Nikel baik di Sulawesi Tenggara maupun Maluku Utara.
“Dengan konsisten dalam penerapan good mining practice serta keselamatan dan kesehatan kerja, Antam dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja segmen nikel yang solid pada sembilan bulan pertama tahun 2022 ini,” ujarnya.
Syarif menjelaskan, mengelola obvitnas, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 202.K/HK.02/MEM.S/2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 77 K/90/MEM 2019 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Olehnya lanjut Dia, hal ini menjadikan Antam sebagai perusahaan yang berkomiten memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar.
Sampai dengan September 2022, Antam mencatatkan kinerja produksi unaudited feronikel sebesar 18.088 ton nikel dalam feronikel (TNi) denganpenjualan unaudited sebesar 17.269 TNi.
Pada produksi unaudited bijih nikel Antam hingga September 2022 tercatat sebesar 6,22 juta wet mwtric ton (wmt), dengan penjualan unaudited ke pasar domestik yang mencapai 4,75 juta wmt.
“Dalam kondisi volatilitas ekonomi global saat ini dan tingginya harga energi, Antam tetap yakin bahwa performa komoditas nikel yang di dikelola di wilayah obvitnas ini akan terus tumbuh secara konsisten,”jelas Syarif.
Konsistensi itu, sambungnya, seiring dengan penguatan kondisi ekonomi global dan outlook positif penyerapan komoditas nikel ke depannya.
Upaya lain yang dilakukan Antam dalam pengelolaan nikel adalah dengan memperkuat skala bisnis melalui hilirisasi.
Komitmen hilirisasi menurutnya sudah dibentuk pihaknya, lakukan sejak 1976 diawal pengoperasian pabrik feronikel.
“Antam juga tengah berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem industri baterai listrik nasional,” kata Faisal, dikutip.
Komentar