Jazirah Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Babullah Ternate meminta sejumlah Wilayah di Provinsi Maluku Utara untuk waspada dengan adanya intensitas hujan sedang hingga lebat yang diikuti pula pengaruh terhadap kondisi gelombang laut.
BMKG Ternate melalui Sub Koordinator Data dan Informasi Setiawan Sri Raharjo mengatakan, kondisi gelombang itu dipengtaruhi adanya penguatan Monsun Asia di beberapa wilayah di bagian Utara Halmahera ikut berpengaruh terhadap peningkatan tinggi gelombang.
Pengaruh tinggi gelombang laut disebutkannya seperti di Perairan Loloda, Morotai, Perairan Halmahera Utara, Halmahera Timur dan Halmhera Tengah.
”Adanya penguatan monsun Asia tersebut maka sampai bulan Pebruari 2023 mendatang akan terjadi gelombang tinggi di perairan di Maluku Utara,” kata Setiawan Sri Raharjo, Selasa (6/12/2022) .
Selain wilayah tersebut, tinggi gelombang kata Setiawan Sri Raharjo juga terjadi di Perairan Ternate dan Batang Dua serta perairan Laut Maluku hingga wilayah Taliabu yang mencapai 2,5 meter dan di perairan Morotai dapat mencapai 4 meter.
Dengan adanya kondisi tinggi gelombang di beberapa wilayah di Maluku Utara, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terhadap pelayaran agar dapat diwaspadai dengan peningakatan tinggi gelombang, ujar Setiawan Sri Raharjo.
Kondisi gelombang laut pada beberapa wilayah yang mencapai 2,5 sampai 4 meter diminta kepada perusahaan pelayaran juga nakhoda serta nelayan agar meningkatkan kewaspadaan saat melaut.
Komentar