Jazirah Indonesia – Provinsi Maluku Utara (Malut) termasuk dalam lima besar penghasil kelapa di Indonesia. Meski itu pemanfaatan hasil perkebunan yang satu ini belum lah optimal.
Potensi dan peluang pengembangan agribisnis komoditas kelapa dan produk turunannya di Maluku Utara disebut strategis dalam mendongkrat ekonomi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 211,8 juta ton.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate Yusup Patiroy, pernah menyebutkan, Maluku Utara sebagai salah satu penyumbang besar ekspor kelapa dan produk turunannya di Indonesia
Ia mengatakan hingga semester I- 2022 volume kopra yang keluar dari Malut mencapai 111.000 ton, sedangkan kelapa bulat mencapai 281.000 ton.
Terkait produk kelapa dan turunannya diproyeksikan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Adnan Wimbyarto dalam Media Briefing Torang Pe APBN edisi Januari 2023 di Big Brown Kafe, Ternate, Jumat (27/1/2023).
“Lebih berfokus pada perkebunan, Maluku Utara Menjadi daerah penghasil kelapa terbesar ke-4 di Indonesia dengan luas areal perkebunan mencapai 203.008 Hektare (tahun 2021),” jelasnya.
Dia mengatakan jika saat ini, di Maluku Utara kelapa masih belum diolah secara optimal karena pengolahannya hanya berfokus pada produksi kopra.
“Kelapa diolah baru pada memanfaatkan daging kelapa saja. air kelapa, tempurung kelapa dan serabut kelapa belum dimanfaatkan secar opltimal,” katanya.
Lanjutnya, beberapa daerah lain di Indonesia, seluruh bagian buah kelapa bahkan pohon kelapa dapat dimanfaatkan atau memiliki nilai ekonomis.
Air kelapa kata Dia, selain diminum langsung dapat diolah menjadi Nata de Coco, CocoFiber dan Coco Peat dan tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang tempurung kelapa.
Hal ini menurutnya, potensi Industri CocoFiber dan Coco Peat, Industri Nata de Coco, Industri arang tempurung kelapa, industri kopra putih dapat diwujudkan jika mendapatkan dukungan.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini, Pemda mendukung melalui Program Kelapa Berharga Petani Sejahtera Ekonomi Maluku Utara Stabil (PARAPARA EMAS).
Program ini kata adnan, merupakan konsep berupa inovasi untuk memanfaatkan semua potensi buah kelapa menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual,”
“Pemda bersama Kementerian Pertanian menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pelatihan (asistensi) kepada petani untuk mulai merambah ke produk turunan lain selain kopra,” sebut Adnan.








Komentar