Aksi Protes Warnai Penutupan Sementara Satu Warung Kuliner di Tikep

Jazirah Indonesia – Penutupan sementara Rumah Makan (RM) Jojobo di kawasan Tugulufa yang akan dilakukan Pemkot Tidore Kepulauan (Tikep) rupanya mendapatkan perlawanan dari pemilik lapak kuliner tersebut.

Ketegangan memuncak ketika pemilik lapak didatangi pejabat Dinas Perindagkop UKM Tikep dan Satpol PP di tempat kulinernya itu, Rabu (22/2/2023).

Bersitegang antara otoritas Pemkot dan pemilik lapak makin memuncak ketika Wakil Walikota Tikep, Muhammad Sinen juga turut ambil andil dalam sidak itu.

Diketahui, buntut dari sanksi penutupan sementara RM Jojobo oleh Dinas Perindagkop UKM lantaran rumah kuliner itu diduga menjual makanan dengan harga mahal saat Sail Tidore 2022 berlangsung.

Dugaan ini terungkap setelah sejumlah konsumen mengeluhkan mahalnya harga makanan yang dijajakan para pedagang kuliner di kawasan Tugulufa ke media massa dan Facebook.

Sementara itu, Wakil Walikota Tikep, Muhammad Sinen mengatakan, penutupan sementara RM Jojobo ini sudah melalui beberapa pertimbangan yakni melalui tahap rapat bersama antara Disperindagkop UKM dan para pelaku usaha kuliner.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan Disperindagkop UKM, ditemukan RM Jojobo menjual harga makanan mahal seperti yang dikeluhkan para konsumen saat Sail Tidore 2022 berlangsung.

“Mulai hari ini RM jojobo harus ditutup sementara sebelum ada keputusan dari Pemkot. Mau lanjut atau bagaimana nanti tunggu Pak Walikota balik dari luar daerah, saya tidak mau hubungan saya dengan Walikota jadi tidak harmonis karena persoalan ini,” kata Muhammad Sinen ketika diwawancarai sejumlah awak media.

Lebih lanjut kata Muhammad Sinen, persoalan ini terungkap pada saat penyelenggaraan Sail Tidore tahun lalu. Dimana ada konsumen yang mengeluhkan harga makanan yang dijual pemilik rumah makan di kawasan Tugulufa.

Untuk menindaklanjuti laporan ini, Disperindagkop UKM kemudian mengundang seluruh pemilik rumah makan kuliner di kawasan itu untuk memastikan informasi yang beredar di media massa dan Facebook itu.

“Jadi sikap pemerintah menutup sementara RM Jojobo ini juga bertepatan dengan selesainya masa kontrak kuliner yang dipersoalkan ini,” kata Muhammad Sinen tanpa menjelaskan lebih lanjut soal batas kontrak RM Jojobo.

Muhammad bilang, Pemkot Tikep berkeinginan agar masalah ini tidak diperpanjang lebar, karena masih ada urusan penting lainnya yang harus diselesaikan pemerintah, bukan hanya persoalan RM Jojobo saja.

“Jadi kalau pemerintah bilang pending sementara harus pending dulu, kalau tidak maka Satpol PP akan ambil langkah tegas,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, lapak kuliner di kawasan Tugulufa ini dibangun pemerintah yang kemudian dikelola oleh pemilik lapak. Hanya saja, para pemilik lapak juga harus memperhatikan hal lain yang menyangkut nama baik Pemkot Tikep.

“Pemkot Tikep juga berkeinginan agar usaha kuliner ini berjalan baik untuk ekonomi warga, namun yang mengelola juga harus menjaga nama baik Pemkot,” tandasnya. 

banner 1100x500

Komentar