BNN Malut Sosialisasi Bahaya Narkoba di Halteng, Ini Pesan Agus dan IMS

Jazirah Indonesia – Weda- Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku Utara (Malut) melakukan sosialisasi dan deklarasi peran melawan narkoba di Halmahera Tengah (Halteng), bertempat di Aula Haji Salahuddin Bin Talabuddin, Selasa (29/8/2023).

Kepala BNN Maluku Utara, Brigjen Pol Dr. Agus Rohmat, kepada media ini mengatakan sosialisasi dan deklarasi peran melawan narkoba yang dilaksanakan oleh BNN bersama dengan Bupati bertujuan meningkatkan daya cegah dan daya tangkal khususnya ASN di Pemkab Halteng ini.

“Sekaligus juga mereka ingin memotivasi agar bupati, pimpinan OPD, dan camat terus meningkatkan kegiatannya sesuai dengan Inpres nomor 2 tahun 2020 tentang aksi nasional P4GN dan prekursor narkotika yang ada di Halteng ini,” jelasnya.

Agus juga menyampaikan, dari sekian kabupaten/kota di Malut, Kabupaten Halteng mengalami kenaikan kasus narkoba yang sangat signifikan.

Dia mengingatkan karena dengan adanya investasi, maka harus dijaga jangan sampai dikelilingi oleh jual beli Narkoba.

“Narkoba ini semua negara mengalami itu, ini ancaman yang sangat serius. Orang yang pakai narkoba akan merusak daya otaknya,” katanya.

Selain itu kata Agus, untuk peredaran narkoba pintu masuknya lewat udara, laut dan darat, jadi ini harus diantisipasi. Maka TNI/Polri dan BNN tidak mungkin kerja sendiri, sehingga butuh juga peran masyarakat untuk membantu.

“Kalau ada kedapatan, maka masyarakat bisa melapor ke pihak berwajib,” ujarnya.

Agus juga menyampaikan, ini harus disampaikan kepada keluarga dan anak kita bahwa Nakoba itu seuatu yang haram, dan merusak otak. Tiap tahun 11.071 orang meninggal karena Narkoba. Kalau dihitung per Hari, itu 30 orang yang meninggal karena Narkoba.

“Malut ini 0,1 Persen, ini semua mau meningkat atau berkurang tergantung kita semua,” cetusnya.

Sementara Penjabat Bupati Halteng, Ikram Malan Sangadji (IMS) berharap OPD dan ASN tidak ada yang pakai narkoba.

“Mudah-mudahan OPD dan ASN tidak ada yang pakai Narkoba,” ucapnya.

Menurut IMS, dengan adanya perkembangan dan terbukanya akses, semua itu pasti terjadi, mungkin di tataran mereka tidak terjadi, tapi bisa saja di anak-anak yang terjadi.

Olehnya kata IMS, Ini penting untuk di sosialisasi karena perkembangan daerah, orang dengan mudah untuk memasukan bahan narkotika itu.

“OPD juga harus fokus kontrol anak, karena potensinya sangat besar sebagai pengguna. Kalau anak yang pakai, itu artinya masa depan anak kita hancur. Kita harus cegah lewat anak kita masing-masing,” tutupnya.

Komentar