Jazirah Indonesia – Pemerintah belum memutuskan merelokasi warga Kelurahan Rua di Kota Ternate, Maluku Utara, ke pemukiman baru pasca banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut pada Minggu (25/8) lalu.
Pada Senin (27/8/2024), pemerintah mengadakan rapat bersama di kantor Walikota Ternate. Rapat teknis ini melibatkan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PKM) Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Letjen TNI Suhartoyo, Pj Gubernur Maluku Utara Samsudin Abdul Kadir, Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman, dan Kapolda Irjen Pol. Midi Siswoko, serta unsur terkait.
“Kami belum membahas soal relokasi rumah warga yang rusak parah atau semuanya nanti kita kaji dulu atau mungkin saja mereka yang tidak terdampak bencana pun kemungkinan akan direlokasi,” kata Menko PKM Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, kemungkinan wilayah yang terdampak banjir bandang sudah pasti tak bisa lagi ditempati. “Soal hunian yang baru nanti dibicarakan dengan gubernur dan walikota,” ujarnya.
Bantuan Keuangan dan Logistik
Menko PKM Muhadjir Effendy mengatakan, untuk warga korban bencana banjir, pemerintah akan memberikan stimulan per bulannya. Dana yang akan dikucurkan ini nantinya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Misalnya kategori warga yang rumahnya rusak berat diberi santunan Rp 60 juta plus biaya hunian Rp 500 ribu per KK selama 6 bulan, sedangkan rusak sedang Rp 30 juta, dan rusak ringan Rp 15 juta.
Untuk penanggulangan bencana banjir bandang ini, pemerintah pusat juga menyalurkan bantuan keuangan dan logistik. Bantuan ini dikelola langsung kepada Pemda maupun Satgas terkait yang totalnya mencapai Rp 1.450.000.000.
Bantuan tersebut dirincikan, Pemko Ternate berupa uang tunai sebesar Rp 250 juta, dan barang siap pakai serta logistik senilai Rp 500 juta, Korem Babullah Rp 250 juta, Lanal Rp 150 juta, Polres Ternate Rp 200 juta, dan Kodim/1501 Ternate Rp 200 juta.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Menko PKM Muhadjir Effendy kepada Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir usai rapat bersama.
Ingatkan Pengelola Anggaran Penanggulangan Bencana
Menko Muhadjir Effendy mengingatkan kepada seluruh pihak yang mengelola anggaran penanganan banjir bandang di Rua, Kota Ternate agar transparan.
“Pergunakan dengan baik untuk kepentingan rakyat, saya tegaskan kalau boleh jangan ada yang korupsi, ingat itu,” tegas Muhadjir.
Menurut Muhajir, di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, persoalan kebencanaan menjadi prioritas, baik yang dianggarkan melalui APBN maupun APBD. “Pemanfaatannya juga harus baik, tak sembrono karena nanti diperiksa oleh BPKP,” katanya.
Kepala BNPB Letjen Suhartoyo menambahkan, pihaknya bersama Menko PKM terus mendukung penanganan pasca banjir bandang di Rua.
“Yang paling utama adalah kebutuhan warga terdampak bencana ini sangat penting, mulai dari makanan, air bersih pemulihan mental, dan kebutuhan dasar lainnya karena ini sangat penting,” kata Suhartoyo.
Data Jumlah Korban
Data terbaru dari Pemkot Ternate per Selasa (27/08), jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate tercatat sebanyak 16 orang, sementara yang belum ditemukan sebanyak 3 orang.
Adapun korban luka-luka sebanyak 15 orang, kemudian warga yang berdampak sebanyak 39 Kepala Keluarga (KK) atau 139 jiwa, terdiri dari laki-laki 67 jiwa, perempuan 72 jiwa, balita 18 jiwa, anak-anak 9 jiwa, remaja 21 jiwa, dewasa 78 jiwa dan lansia 70 jiwa. Untuk rumah warga yang mengalami kerusakan berat tercatat sebanyak 25 rumah, ditambah 1 rumah ibadah.