Jazirah Indonesia, Tidore – Sarmin Mustari, anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, serap sejumlah aspirasi masyarakat Kelurahan Dokiri Kecamatan Tidore Selatan, melalui forum reses yang berlangsung pada Kamis malam, (12/12/2024).
Sejumlah persoalan di Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan, mengalir disampaikan warga melalui reses perdana Sarmin Mustari, yang bertempat di Gedung PKK Kelurahan Dokiri.
Penyampaian aspirasi warga itu, di antaranya mengenai soal penanganan sampah, pemecah ombak (Breakwater) akses jalan, honor guru mengaji, serta lahan pekuburan.
Beberapa aspirasi ini disampaikan warga di tiap-tiap RT yang hadir mewakili dari RT 01 hingga RT 07.
Salah satu warga, Kelurahan Dokiri, menyoroti terkait pengelolaan persoalan yang terbilang belum maksimal, sehingga ia meminta masalah sampah ini harus diperhatikan agar bisa teratasi dengan baik di tiap tiap lingkungan.
Menurutnya, kebiasaan membuang sampah yang tidak teratur ini dikarenakan belum ada wadah atau tempat pembuangan sampah sementara (TPS) makan sampah menjadi masalah utama yang perlu diseriusi.
“Kalau saya, terkait penanganan sampah karena di Dokiri ini belum ada bak sampah. Kami juga bingung ini mau buang ke hulu atau hilir jadi harus ada penampungan sampah di masing-masing RT,” ujar Hisbulwatan Mansur.
Selain itu, aspirasi lainnya datang dari ketua RW 001, Baharudin Ohrellah, mengungkapkan warga juga memerlukan lahan pekuburan yang layak. Sebab lahan yang tersedia, jaraknya sangat berdekatan dengan kali mati. Sehingga itu pula menjadi masukkan warga yang perlu dipertimbangkan.
Selain lahan pekuburan, dirinya juga menyampaikan aspirasinya terkait dengan pembiayaan (honor) guru mengaji yang ada di TPQ setempat.
Sementara itu, Sarmin Mustari, menanggapi apa yang menjadi aspirasi konstituennya itu. Menurut apa yang disampaikan masyarakat, wajib baginya selaku wakil rakyat untuk menyerap dan menindaklanjuti seluruh aspirasi.
Tetapi, kata Sarmin, seluruh aspirasi maupun masukkan warga perlu dilakukan kesepakatan. Sebab, seperti masalah lahan pekuburan harus dilakukan kordinasi kembali dengan warga sekitar, mengingat lokasi tersebut sangat berdekatan dengan kali mati.
Untuk terkait bak sampah, kata Sarmin, akan ditindaklanjuti. Begitu pula dengan honor guru mengaji.
“Kalau honor guru mengaji, itu saya sudah pernah tanya ke bagian kesra Pemda Tidore, hanya saja ada mekanismenya yakni melalui hibah. Dan saya minta data berapa banyak TPQ dan guru mengaji di Kelurahan Dokiri ini,” katanya.
Kemudian soal breakwater dan jalan belakang, Sarmin menegaskan, dirinya sudah melakukan pendataan terlebih dulu dan dua item tersebut sudah masuk pada APBD 2025 dan itu bakal terealisasi. Dan lapangan sepak bola itu bakal masuk di tahun 2026,” pungkasnya.
Pada prinsipnya, seluruh aspirasi warga Dokiri, kata Sarmin, akan ditindaklanjuti. Hanya saja untuk realisasi, akan dilakukan secara bertahap mulai pokok-pokok pikiran di tahun 2025 mendatang.(*)