Jazirah Indonesia – Dalam upaya memperjuangkan peningkatan kualitas layanan kesehatan, Ketua DPRD, Ketua Komisi III, dan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) melaksanakan kunjungan kerja strategis ke Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) Kementerian Kesehatan.
Agenda utama kunjungan ini adalah membahas kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter umum dan dokter gigi, serta pengadaan ambulance laut yang sangat dibutuhkan di wilayah daratan Oba.
Ditjen Nakes Dr. Rika Atha Selaku Penanggung jawab program dokter internship menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan daerah. Namun, ia mengingatkan bahwa setiap usulan harus melalui penilaian yang ketat.
“Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi dokter melalui pengalaman langsung di lapangan. Karena itu, syarat-syarat wahana yang diajukan daerah harus dipenuhi demi memastikan keberlangsungan pelatihan berkualitas,” jelas Dr. Rika.
Penanggung jawab tenaga kesehatan, Zakaria menambahkan, kebutuhan mendesak seperti dokter gigi juga menjadi prioritas, namun alat dan bahan penunjang harus terlebih dahulu tersedia.
“DPRD perlu mendorong alokasi anggaran untuk melengkapi standar fasilitas di puskesmas, agar pelayanan maksimal dapat tercapai,” ujarnya.
Ketua DPRD Kota Tidore, Ade Kama dalam merespon hal ini menyampaikan, sejak 2021 hingga 2023, Tikep telah menerima penempatan 12 dokter internship setiap tahun, namun pada 2024 jumlah tersebut berkurang menjadi 11 dokter.
Ironisnya kata Ade Kama, distribusi mereka (nakes) hanya berpusat di tiga wahana RSUD Tidore, Puskesmas Soasio dan Puskesmas Tomalou, semua berada di Pulau Tidore. Sementara itu, lima puskesmas di Oba masih menunggu tambahan wahana untuk pemerataan layanan.
“Penumpukan tenaga dokter di wahana yang terbatas tidak hanya menimbulkan ketidakseimbangan layanan, tetapi juga menghambat pemerataan akses kesehatan. Kamipun berharap Kemenkes segera menyetujui usulan penambahan wahana di Oba agar layanan kesehatan lebih merata dan efisien,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, Ambulance Laut menjadi Akses Kesehatan penting selain tenaga medis. Kebutuhan ini dirasakan sangat mendesak untuk mendukung transportasi medis di wilayah kepulauan.
Untuk sinergitas kedepan Ade Kama mengapresiasi sambutan Ditjen Nakes dan menegaskan pentingnya sinergi yang sudah terjalin selama ini.
“Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut. Dukungan Kemenkes sangat kami butuhkan, terutama dengan rencana peningkatan tipe RSUD Tidore. Jika ini terwujud, kebutuhan tenaga kesehatan di Tikep akan semakin besar,” tuturnya.
Politisi PDIP ini juga menuturkan kalau saat ini jumlah tenaga dokter umum yang aktif hanya 20 orang dan dokter gigi sebanyak 5 orang untuk melayani 10 puskesmas di 8 kecamatan.
Dia mengungkapkan, perjuangan ini bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan untuk pemerataan layanan kesehatan.
“Pemerataan tenaga dokter internship di wilayah Oba tahun depan menjadi harapan nyata bagi masyarakat Tidore Kepulauan,”ujarnya.
Kunkunjungan ke Kemenkes kata Ade Kama, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat adalah kunci untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan di daerah terpencil.
Jika semua pihak konsisten menjalankan komitmennya, maka akses kesehatan yang layak bukan lagi sekadar mimpi bagi masyarakat Oba” tutupnya