Abd Hakim Husen
(Kandidat Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat UNHAS)
Industri pertambangan memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Industri pertambangan merupakan tulang punggung dan memiliki kontribusi besar dalam dunia perekonomian nasional, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Paparan polutan dari aktivitas pertambangan, seperti debu, logam berat, dan bahan kimia berbahaya, berisiko menyebabkan gangguan kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Aktivitas pertambangan ini seringkali membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pencemaran air, udara, dan tanah akibat limbah tambang serta paparan logam berat dan debu beracun menyebabkan meningkatnya risiko penyakit pernapasan, kulit, hingga gangguan perkembangan anak.
Policy brief ini menyoroti pentingnya strategi pencegahan dan intervensi kebijakan yang efektif untuk meminimalkan risiko tersebut dan mendorong pertambangan yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu strategi komprehensif untuk mengurangi dampak negatif ini melalui regulasi, intervensi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Permasalahan Utama
Aktivitas pertambangan, baik legal maupun ilegal, menimbulkan berbagai permasalahan. Pertama yaitu pencemaran lingkungan: Limbah tambang mencemari sumber air dan tanah, menyebabkan degradasi ekosistem, kedua yaitu risiko kesehatan masyarakat: Masyarakat sekitar area tambang mengalami peningkatan gangguan pernapasan, penyakit kulit, dan risiko paparan logam berat (merkuri, arsenik), ketiga yaitu kurangnya pengawasan dan penegakan hukum: Banyak perusahaan tambang mengabaikan analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan kewajiban reklamasi pasca-tambang, dan keempat yaitu minimnya keterlibatan masyarakat: Komunitas lokal seringkali tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pertambangan di wilayah mereka.
Dampak Utama
Aktivitas tambang memiliki dampak besar terhadap lingkungan, salah satu yang paling nyata adalah kerusakan ekosistem. Penebangan hutan untuk membuka lahan tambang menyebabkan hilangnya habitat bagi flora dan fauna, serta mengganggu keseimbangan alam. Selain itu, pencemaran air dan tanah akibat limbah tambang seperti logam berat dan bahan kimia beracun dapat merusak kualitas lingkungan sekitar, menjadikan air tidak layak konsumsi dan tanah tidak subur untuk pertanian.
Dari sisi sosial dan ekonomi, aktivitas tambang bisa menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal.
Meskipun tambang dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah, sering kali masyarakat sekitar tidak mendapat manfaat yang sepadan, bahkan mengalami dampak negatif seperti penggusuran atau pencemaran yang mengganggu kesehatan. Ketimpangan ini bisa memicu ketegangan sosial dan menurunkan kualitas hidup warga yang terdampak langsung oleh aktivitas pertambangan.
Rekomendasi Kebijakan
Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum:
Revisi dan penegakan ketat terhadap UU Minerba dan peraturan lingkungan hidup dan sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak mematuhi standar lingkungan dan kesehatan.
Peningkatan Sistem Pemantauan Lingkungan:
Penggunaan teknologi pemantauan berbasis sensor dan satelit dan keterlibatan universitas dan lembaga riset untuk memantau dampak jangka panjang.
Intervensi Kesehatan Masyarakat:
Program skrining kesehatan rutin di wilayah terdampak dan penyediaan layanan kesehatan yang mudah diakses dan edukasi tentang risiko kesehatan.
Pemberdayaan Komunitas Lokal:
Libatkan masyarakat dalam proses perizinan dan pengawasan tambang dan berikan insentif bagi prakarsa tambang rakyat yang ramah lingkungan.
Reklamasi dan Rehabilitasi Lingkungan:
Percepatan pelaksanaan reklamasi pasca-tambang dan pengawasan ketat terhadap dana jaminan reklamasi (reklamasi bond).
Kesimpulan
Pertambangan yang tidak dikelola dengan baik akan terus menjadi sumber pencemaran dan ancaman kesehatan masyarakat. Dibutuhkan pendekatan kebijakan yang holistik, menggabungkan aspek regulasi, pengawasan, intervensi kesehatan, dan keterlibatan komunitas. Strategi pencegahan yang kuat dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan dan kesehatan publik menjadi kunci menuju pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Untuk memastikan pertambangan berkelanjutan dan adil bagi masyarakat serta lingkungan, pemerintah harus memprioritaskan kebijakan yang berbasis bukti, melibatkan masyarakat lokal, dan menegakkan regulasi lingkungan secara konsisten. Intervensi dini terhadap dampak kesehatan, serta pengelolaan limbah dan rehabilitasi ekosistem, adalah kunci untuk menghindari kerugian jangka panjang yang lebih besar.