Jazirah Indonesia – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen mengajak masyarakat menggunakan media sosial (medsos) untuk turut serta terus ekspose sejarah Tidore.
Muhammad Sinen menyampaikan, semenjak menjadi Wakil Wali Kota dua periode, hingga menjadi Wali Kota Tidore saat ini, harapannya selalu ada upaya untuk terus menyuarakan sejarah perjuangan Tidore terdahulu.
Lebihnya pada perjuangan Tidore dan Papua untuk Indonesia kata Muhammad Sinen sangat tinggi, akan tetapi perhatian pemerintah pusat masih sangat minim.
Hal tersebut ditegaskan Muhammad Sinen saat memimpin Apel Gabungan pasca libur di Halaman Kantor Wali Kota, Rabu (14/5/2025).
Pada kesempatan apel tersebut, dilakukan penyerahan kembali Piala dan Piagam Penghargaan Juara II Penampilan Terbaik Indonesian International Arts Festival dari anak muda kreatif Komunitas Ruang Tengah kepada Wali Kota Tidore.
Dalam penyampaiannya, Muhammad Sinen juga merespon sebuah postingan medsos terkait keikutsertaan anak muda kreatif tidore tampil dalam rangkaian acara Munas APEKSI di Surabaya.
“Meskipun di media sosial ada yang mengatakan saya membawa anak-anak pengangguran ke Munas APEKSI, namun bagi saya, mereka masih berpikir bagaimana Tidore ini kedepannya menjadi lebih baik, daripada orang-orang yang merasa pintar, namun hanya berpikir diri sendiri, anak-anak pengangguran inilah yang membawa Tidore dikenal di kancah nasional,” ucapnya.
Baca Juga: Internasional Art Festival: Kota Tidore Sabet Juara Terbaik Kalahkan 97 Kota
Muhammad Sinen menambahkan, ketika menampilkan musikalisasi puisi tentang Sultan Zainal Abidin Syah di Munas APEKSI, secara tidak langsung, anak-anak Ruang Tengah telah membuka cakrawala berpikir orang-orang.
Bahwa, perjuangan Tidore untuk Indonesia itu sangat besar, melalui sejarah inilah, diharapkan mampu menarik perhatian pemerintah pusat.
“Harapan saya, sejarah Tidore harus diketahui oleh pemangku kepentingan yang ada di pusat, karena perjuangan Tidore untuk menyatukan Papua dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat besar, “tandasnya.
Olehnya itu dia mengimbau kepada ASN maupun PPPK dan Non ASN, gunakan media sosial untuk memposting hal-hal yang bermanfaat, seperti postingan sejarah Tidore misalnya.
Baca Juga: Delegasi Kota Tidore Tampil di Karnaval Budaya Munas VII APEKSI Surabaya
Orang nomor satu di Kota Tidore ini menambahkan, berbicara tentang sejarah Tidore merupakan sebuah jati diri, jadi jangan lagi saling menyebar fitnah melalui media social.
Akan tetapi lanjutnya, gunakanlah media sosial untuk menyuarakan hal-hal yang positif.
Terkait sejarah tidore, jika dilakukan secara terus menerus melalui dkungan masarakat Tidore, maka perhatian publik maupun pemerintah pusat pasti akan ada kedepannya.