Jazirah Indonesia – Komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat program hilirisasi pada sektor pertanian semakin nyata, terutama dalam pengembangan komoditas kelapa dan pala di Maluku Utara. Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat rempah-rempah dunia, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 371 triliun.
“Kita akan melakukan hilirisasi di seluruh Indonesia. Ada 14 komoditas strategis yang menjadi fokus, dan saat ini kita prioritaskan tujuh, termasuk daerah Maluku dan Maluku Utara,” Kata Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, usai rapat koordinasi dengan Gubernur Maluku Utara dan Forkopimda di Hotel Bela, Ternate, Selasa (28/10/2025).
Mentan Andi menekankan bahwa Maluku dan Maluku Utara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan rempah-rempah. Contoh konkret dari hal ini adalah keberhasilan pembangunan pabrik hilirisasi kelapa yang telah mampu meningkatkan harga komoditas ini hingga 300 persen. “Kami sangat bangga dengan Maluku Utara yang sudah membangun pabrik hilirisasi kelapa menjadi susu,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah signifikan pemerintah yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong peningkatan harga komoditas dengan menggandeng perusahaan agar keuntungan dapat dirasakan langsung oleh petani. Menurutnya, bantuan pemerintah akan mencakup benih, pengolahan, hingga lahan, dan ditargetkan untuk mencapai 500 ribu hektare lahan kelapa.
Mentan Andi juga mengingatkan bahwa total anggaran Rp 371 triliun akan dialokasikan secara selektif berdasarkan komitmen daerah dalam mendukung program hilirisasi. Meski begitu, Mentan Andi tidak merincikan secara gamblang besaran alokasi dana yang dikucurkan ke Maluku-Malut dalam percepatan program Hilirisasi ini. “Hanya bupati, wali kota, dan gubernur yang benar-benar serius yang akan kami berikan bantuan,” tegasnya,
Untuk kawasan Maluku Utara, pemerintah pusat akan memfokuskan perhatian pada dua komoditas utama, yaitu kelapa dan pala. Selain itu, ada rencana penambahan dua perusahaan pengolahan kelapa untuk memperkuat hilirisasi di wilayah tersebut, yang saat ini baru memiliki dua perusahaan.
Andi juga mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dan perkebunan. Program ini, yang mencakup penanaman di hampir satu juta hektare lahan di seluruh Indonesia, diharapkan dapat menyerap sekitar 1,6 juta tenaga kerja. “Kita akan terus berlanjut hingga Indonesia benar-benar menjadi pusat rempah-rempah dunia,” pungkasnya.






