Jazirah Indonesia – PT ANTAM Tbk. UBPN Maluku Utara terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan pangan sehat berbasis potensi lokal.
Salah satu inisiatif yang dikembangkan sepanjang 2025 adalah dukungan terhadap produk minuman lokal “Sari Rempah Tropis”, hasil olahan nenas dan jahe yang dibina bersama Kebun Tani Hutan (KTH) di Maluku Utara.
Produk “Sari Rempah Tropis” dikembangkan sebagai bagian dari pendekatan penguatan ekonomi masyarakat desa melalui pemanfaatan hasil kebun lokal.
ANTAM memandang pengolahan pangan lokal menjadi produk siap konsumsi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat.
“Pengembangan produk ini kami rancang agar masyarakat tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mampu mengolah hasil kebun menjadi produk bernilai tambah yang dapat menopang kemandirian ekonomi desa,” ujar Rachmat Agung Abdillah, North Maluku, CSR & ER Bureau Head PT ANTAM Tbk. UBPN Maluku Utara.
Bahan baku utama “Sari Rempah Tropis” berasal dari kebun desa yang dikelola langsung oleh masyarakat, sehingga rantai produksi dimulai dari tingkat rumah tangga dan komunitas.
Dengan proses pengolahan yang sederhana dan higienis, produk ini dirancang agar mudah direplikasi serta berkelanjutan sebagai usaha berbasis komunitas.
Selain mendorong penguatan ekonomi lokal, inisiatif ini juga diarahkan untuk membangun kesadaran konsumsi pangan sehat.
Kombinasi buah tropis dan rempah alami dipilih sebagai alternatif minuman berbahan alami yang dekat dengan keseharian masyarakat dan sejalan dengan upaya membangun pola hidup sehat dari lingkungan terdekat.
“Melalui pendekatan kebun desa dan edukasi pangan sehat, kami ingin masyarakat memiliki kontrol lebih besar terhadap sumber pangan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaannya,” tambah Agung.
Pengembangan “Sari Rempah Tropis” terintegrasi dengan program penguatan kebun desa dan edukasi pangan sehat yang dijalankan ANTAM.
Melalui pendekatan ini, ANTAM mendorong masyarakat tidak hanya menjadi produsen bahan baku, tetapi juga pelaku utama dalam rantai nilai pangan lokal.
ANTAM menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan harus tumbuh dari desa dan berbasis pada potensi yang telah dimiliki masyarakat.
Dengan mengintegrasikan kebun desa, pengolahan pangan, dan pemberdayaan kelompok masyarakat, ANTAM berupaya menghadirkan model pembangunan yang inklusif, adaptif, dan berdampak jangka panjang.








![Ilustrasi jemaah haji. [Foto: shutterstock.com]](https://jazirah.id/wp-content/uploads/2023/01/IMG_20230111_122544-300x178.jpg)
