Jazirah Indonesia – Israel dan Hamas sama-sama mengklaim kemenangan pada Jumat (21/5/2021) saat gencatan senjata, setelah mengakhiri pertempuran selama 11 hari.
Namun itu, pejabat kemanusiaan memperingatkan bahwa kerusakan di Gaza akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.
Reuters.com menuliskan, setelah bekerja di belakang layar selama berhari-hari untuk mencapai gencatan senjata, Gedung Putih mengatakan Washington telah menerima jaminan dari pihak terkait bahwa mereka berkomitmen untuk gencatan senjata.
Ketika warga Palestina dan Israel mulai menilai besarnya kerusakan, seorang warga Gaza mengatakan lingkungannya tampak seolah-olah terkena tsunami.
“Bagaimana dunia bisa menyebut dirinya beradab?” Abu Ali bertanya, saat berdiri di samping puing-puing blok menara setinggi 14 lantai.
Pejabat Palestina menempatkan biaya rekonstruksi puluhan juta dolar, sementara para ekonom mengatakan pertempuran itu dapat mengekang pemulihan ekonomi Israel dari pandemi COVID-19.
Lima mayat lagi ditarik dari puing-puing Gaza, menjadikan korban tewas menjadi 248, termasuk 66 anak-anak, dengan lebih dari 1.900 luka-luka.
Militer Israel mengatakan, seorang tentara Israel telah tewas serta 12 warga sipil, termasuk dua anak. Ratusan orang dirawat karena cedera setelah tembakan roket, menyebabkan juga kepanikan.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Margaret Harris mengatakan fasilitas kesehatan Gaza terancam kewalahan oleh ribuan cedera.
Dia menyerukan akses ke Jalur Gaza segera dibuka untuk pelayanan kesehatan. “Tantangan sebenarnya adalah penutupan,” katanya melalui secara pengarahan secara virtual.
Fabrizio Carboni, direktur regional Komite Internasional Palang Merah, menindaklanjuti seruan WHO untuk pasokan medis dirasa mendesak.
“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali – dan bahkan lebih untuk membangun kembali kehidupan yang retak.”, katanya.
Sebelumnya, Kamis (20/52021), Presiden AS Joe Biden mengatakan, bantuan akan dikirim dengan cepat ke Gaza, tetapi dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina.
Namun kata Dia, saingan Hamas yang didukung Barat di Tepi Barat yang diduduki , tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya” .
Penulis : Rizkiansah Yakub
Editor : Rizkiansah Yakub
Komentar