Jazirah Indonesia – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Provinsi Maluku Utara melaporkan sedikitnya laju perputaran uang pada saat perhelatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Nasional XXVI di Provinsi Maluku Utara yang berlangsung di Sofifi 16 – 22 Oktober 2021 kemarin mencapai Rp 5 Miliar lebih.
Kepala Dinas KUMKM Provinsi Maluku Utara, Wa Zaharia menyebutkan laju putaran uang saat event tahunan ini diperoleh dari laporan pendapatah para pelaku usaha seperti disektor jasa kuliner, dan jasa transportasi yang dijalankan 748 UMKM.
Meski begitu, Wa Zaharia optimis laju pedapatan ini semakin naik karena masih banyak para pelaku usaha disektor lain yang belum menyetor laporannya.
“Data yang diperoleh itu perputaran uang sebesar Rp 5.222.929.000, tapi kami yakin lebih dari itu karena banyak juga yang tak memberikan data sehingga kita rata-rata kan saja,” ungkap Wa Zaharia ditemani Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil pada Dinas Koperasi dan UKM Malut Ansar Naim saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/10/2021).
Berdasarkan rekapan Dinas KUKM provinsi Maluku Utara kata Wa Zaharia, pendapatan paling besar adalah sumbangsih sektor usaha gabungan yang berada di enam (6) titik pameran yang disediakan oleh panitia.
6 titik itu seperti di Ruang Terbuka Hijau (RTH), depan Astaka, samping Dinas Perhubungan Provinsi, Samping Rumdis ASN I, Samping kantor Dinas PUPR, dan di samping gedung PKK Darma Wanita Provinsi. Total pendapatan dari sektor usaha gabungan ini mencapai Rp 2.256.205.000 (Dua miliar dua ratus lima puluh enam juta dua ratus lima ribu rupiah).
“Untuk satuan pendapatan rumah makan dan kios luar pameran yang berhasil tembus diangka Rp 1 Miliar lebih,” papar Wa Zaharia.
Selanjutnya pendapatan terbesar kedua berasal dari jasa penyedia transportasi laut di pelabuhan Sofifi dan Guraping yang mencapai Rp 972.000.000 menyusul pameran Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mencapai Rp 842.348.000.
“Pendapatan dari ojek dan bentor yang beroperasi selama STQHN jumlahnya 285, rekapannya mencapai Rp 737.165.000,”jelasnya.
Wa Zaharia menambahkan, sektor usaha lain juga tak kalah memberikan andil dalam pertumbuhan ekonomi di Sofifi seperti usaha jasa penyedia tenda di Tidore dan Ternate yang meraup keuntungan hingga Rp 237 juta yang di ambil dari Ternate maupun Sofifi.
“Yang lebih banyak menerima efek langsung dari adanya pelaksanaan kegiatan STQHN di Sofifi adalah Tidore Kepulauan dan Kota Ternate, Tidore khusus untuk seputar Sofifi dan sekitarnya, sedangkan Kota Ternate sebagai pintu gerbang masuk dari berbagai daerah,” tukasnya.
Wa Zahira berharap kedepan ada event serupa yang bisa dilaksanakan di Sofifi sehingga para pelaku UMKM bisa dapat merasakan dampak dari pelaksanaan agenda nasiona yangl memiliki banyak multi manfaat itu.
“Sehingga kita kedepannya mungkin bisa jadikan ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan ditahun berikutnya. Dengan begitu, kita bisa pastikan bahwa UMKM bisa mendapatkan nilai lebih dari pelaksanaan atau momen seperti ini,” harapnya.
Penulis : Ong Rasai
Editor : A. Achmad Yono
Komentar