Jazirah Indonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat 5.205 warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Jumlah tersebut sesuai yang dilaporkan BPBD Kabupaten Lumajang dengan warga yang terdampak disebut dari kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru.
Namun itu, Pencarian dan proses evakuasi Korban akibat erupsi gunung Semeru ini masih terus dilakukan.
Sementara perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa. BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak.
Untuk data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang. Rinciannya, 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang; 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian; 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara; dan 8 orang di Puskesmas Penanggal.
Korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Sedangkan untuk korban meninggal sesuai data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB, sebanyak 14 orang korban dilaporkan meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.
Baca juga : Update Jumlah Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru
Informasi ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/12/2021).
Komentar