oleh

Ini Penyakit Yang Menelan Biaya BPJS Terbesar

Jazirah Indonesia – Penyakit katastropik merupakan penyakit yang proses perawatan memerlukan keahlian khusus dengan alat kesehatan canggih. Olenya penyakit ini disebut menelan biaya BPJS terbesar.

Penyakit yang juga memerlukan pelayanan kesehatan seumur hidup ini. Dijelaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, meningkat di Indonesia setiap tahunnya.

banner 1200x500

Itulah yang membuat penyakit-penyakit tersebut menelan biaya terbesar BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan mencatatkan, terdapat delapan jenis penyakit katastropik yang pertanggungan cukup besar selama 2019. Penyakit ini antara lain penyakit jantung sebanyak 13 juta kasus, kanker 2,5 juta kasus, dan stroke 2,3 juta kasus.

Penyakit selanjutnya adalah gagal ginjal sebanyak 1,8 juta kasus, thalassaemia 224,9 ribu kasus, dan Haemopholia 71 ribu kasus.

Laekaemia dan cirrhosis hepatis juga masuk ke dalam daftar penyakit katastropik dengan masing-masing sebanyak 134,3 ribu dan 183,5 ribu kasus.

Sebagai informasi, penyakit katastropik merupakan penyakit yang membutuhkan biaya tinggi dalam penggobatannya dan memiliki komplikasi yang dapat mengancam jiwa.

Penyakit yang teridentifikasi sebagaipenyakit katastropik antara lain cirrhosis hepatis, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker, stroke, serta penyakit darah (thalasemia dan leukemia).

“Dari hasil analisa di BPJS, kita lihat bahwa penyakit jantung itu membebani negara Rp 10 triliun, kanker itu Rp 3,5 triliun, stroke Rp 2,5 triliun, dan gagal ginjal Rp 2,3 triliun,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (25/1).

Ia menjelaskan, penyakit katastropik menyebabkan pasiennya tidak produktif. Pasalnya, mereka harus terus menjalani perawatan, membutuhkan penanganan khusus, dan alat kesehatan yang diperlukan.

“Ini yang menyebabkan penderitaan masyarakat menyebabkan masyarakat jadi tidak produktif, karena tidak bisa bekerja harus tinggal di rumah atau di rumah sakit dan juga membebani negara paling besar,” ujar Budi.

Meski begitu, dinilainy6a, penyakit katastropik yang membebani pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) itu sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Masyarakat diimbau untuk menerapkan hidup lebih sehat.

“Kita dorong agar mereka bisa hidup lebih sehat sehingga tidak usah sampai sakit jantung atau sakit cancer dengan stadium lanjut,” ujar Budi.

“Tindakan-tindakan promotif preventif ini yang ingin kita lakukan, sekali lagi bukan hanya untuk menghemat, tapi juga membuat masyarakat hidupnya jadi lebih nyaman. Jadi tidak perlu dia sakit,” katanya.

Komentar