Jazirah Indonesia – Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menyatakan, para pelaku penembakan prajurit TNI di Kabupaten Puncak, Papua, hingga meninggal dunia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dia mengaku sudah mengantongi nama-nama pelaku dan akan terus melakukan pengejaran.
“Pelaku penembakan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sudah memiliki beberapa nama para pelaku penembakan dan kita kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Andika saat konferensi pers di Mimika, Papua, Jumat (28/1/2022), dilansir republika.co.id.
Panglima TNI menegaskan, pada saat kejadian, semua prajurit TNI melakukan tugas rutin saja.
Saat itu kata Andika, mereka diserang oleh anggota KKB, apa yang para pelaku lakukan adalah cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
“Berdasarkan penjelasan-penjelasan dari beberapa individu yang juga berada di Ilaga kompleks, termasuk barusan juga dengan seluruh jajaran di Kodam Cenderawasih. Intinya, sebetulnya dari pihak TNI tidak ada sedikit pun usaha-usaha yang memprovokasi, tidak ada,” kata Panglima TNI.
Menyikapi kejadian tersebut, Panglima TNI mengatakan telah melakukan evaluasi.
Dia juga telah melakukan pembahasan tentang apa yang harus dilakukan TNI ke depan, khususnya bagi para prajurit yang bertugas di Papua.
Andika mengungkapkan, pihaknya tidak mau melakukan tindakan-tindakan pidana yang melanggar hukum nasional. “Kalau dari pihak kami, TNI, tidak ada lagi korban yang timbul atau jatuh akibat tindakan-tindakan kami, atau tindakan TNI. Bahkan tidak melakukan tindakan-tindakan pidana yang memang melanggar hukum nasional, Negara Republik Indonesia,” jelas Andika.
Tindakan para pelaku penembakan yang membuat jatuhnya korban dari pihak TNI seperti yang terjadi di Maybrat, Papua Barat dan di Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Andika sebut sebagai tindakan yang melawan hukum. Para pelaku, kata dia, telah melakukan tindak pidana berupa pembunuhan.
“Tentang apa langkah selanjutnya, sudah saya lakukan untuk kesekian kalinya, tapi semakin detail, semakin menggunakan dua insiden terakhir sebagai bahan evaluasi”, kata Andika.
Untuk penambahan pasukan lanjutnya, tidak ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas di sana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil,” kata Andika.
Komentar