Ekonomi Maluku Utara Masih Diproyeksikan Tinggi di Tahun Ini

Jazirah Indonesia – Perekonomian Provinsi Maluku Utara pada tahun 2023 diproyeksikan akan tetap tumbuh tinggi melanjutkan tren pertumbuhan pada tahun 2022. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, R. Eko A. Irianto, Rabu (12/4/2023). 

Eko menuturkan, dari sisi permintaan, akselerasi perekonomian pada tahun 2023 ditopang oleh meningkatnya daya beli masyarakat yang tercermin dari peningkatan konsumsi serta peningkatan investasi. Selain itu, masih kuatnya kegiatan ekspor luar negeri yang didorong oleh produk turunan nikel juga menjadi faktor tingginya perekonomian di Maluku Utara tahun ini.

“Sementara dari sisi penawaran, lapangan usaha atau LU industri pengolahan dan LU pertambangan masih akan mendominasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 seiring rencana investasi pembangunan smelter pengolahan nikel dan kebutuhan bahan baku baterai yang masih berkembang,” papar Eko. 

Dikatakan, untuk keseluruhan tahun 2023, inflasi Provinsi Maluku Utara diproyeksikan akan berada dalam target inflasi Nasional pada rentang 3 persen ±1 persen. Sementara tingkat inflasi sepanjang tahun 2023 diperkirakan akan terjaga berada dalam batas 4 persen. 

“Namun akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 sejalan dengan semakin baiknya tingkat konsumsi masyarakat dibanding tahun 2022 yang didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat Maluku Utara seiring dengan membaiknya status Covid-19 dan adanya pelanggaran pembatasan mobilitas masyarakat,” jelasnya.

Akan tetapi lanjut Eko, inflasi tahun 2023 terutama dipengaruhi oleh resiko kondisi anomali cuaca yang dapat berlangsung sepanjang tahun 2023.

“Kondisi ini memberikan tantangan dari segi produksi maupun distribusi bahan pangan di Provinsi Maluku Utara, mengingat kondisi geografis Maluku Utara yang berupa kepulauan disertai dengan kondisi perubahan cuaca yang sangat ekstrim,” tandasnya.

Komentar