Dalam Sehari Maluku Utara Diguncang dua Kali Gempa Bumi

Jazirah Indonesia – Dalam sehari, tercatat gempa bumi mengguncang Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Sebelumnya sekitar pukul 08.08 Wit, Kamis (20/7/2023), wilayah Pantai Utara Pulau Morotai diguncang gempa tektonik dengan skala 5,3 magnitudo. 

Lima jam kemudian, atau tepatnya pukul 12.31 Wit, wilayah Pantai Utara Kepulauan Sula, Maluku Utara diguncang gempa tektonik berskala 5,2 magnitudo. 

Kepala Stasiun Geofisika Ternate, Andri Wijaya Bidang mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,03° LU ; 128,36° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 109 Km arah Timur Laut Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 193 km.

Ia menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar naik. 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Andri, Kamis (20/7/2023). 

Sementara untuk gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Sula, lanjutnya, dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,4° LS ; 126,46° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 87 Km arah Timur Laut Sanana, Maluku Utara pada kedalaman 10 km.

Andri menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

“Gempa bumi ini merupakan rangkaian  gempabumi Kepulauan Sula M5,8. Hingga pukul 13.30 Wit, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sebanyak 77 aktivitas gempa bumi,” terangnya. 

Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Selain itu masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” pungkas Andri.

Komentar