oleh

Komisi VII DPR Dukung Suplai Listrik Smelter Antam Di Haltim

Jazirah Indonesia – Komisi VII DPR RI mendukung pemenuhan kebutuhan pasokan listrik untuk proyek smelter feronikel PT Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Dony Maryadi Oekon mengatakan bahwa ketersediaan listrik untuk smelter feronikel PT Antam di Halmahera Timur harus dipersiapkan secara matang.

Untuk dukungan listrik ini kata dia, dimulai dari tahap perencanaan agar dapat segera beroperasi, usai pembangunan smelter selesai.

Oleh karena itu, Komisi VII DPR RI mendorong PT PLN dapat memberikan pasokan listrik bagi kepada PT Antam untuk mendapatkan suplai listrik.

Hal itu, kata dia, dapat dimulai dari tahap perencanaan agar dapat segera beroperasi usai pembangunan smelter selesai.

“Tinggal PLN (setuju atau tidak). Kalau saya lihat hari ini, (apakah) PLN mau memberikan izin kepada mereka (PT Antam) untuk mendapatkan listrik. Karena, kalau bicara dengan PLN, juga masih waktu cukup lama,” kata Dony.

Dikutip dari laman resmi PT Antam, BUMN yang membidangi industri pertambangan itu telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk pasokan listrik Smelter Feronikel Haltim di Maluku Utara pada 14 Maret 2022.

Dalam kerja sama ini, Antam dan PLN bersepakat untuk bekerja sama dalam penyediaan pasokan energi listrik selama 30 tahun ke depan.

Akan tetapi, setelah rapat kunjungan masa kerja reses Komisi VII DPR dengan PT Antam di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/4), Direktur Utama PT Antam Nicolas Kanter mengatakan PJBTL antara PT Antam dengan PLN perlu dibicarakan lebih lanjut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

“Tentunya sinergi Antam dengan PLN menjadi salah satu yang harus dibicarakan. Kita duduk bersama sehingga sinergi itu dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik PLN maupun Antam dalam merampungkan proyek feronikel Antam di Halmahera Timur,” kata Nico.

Nico juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi VII DPR RI terhadap berjalannya proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur tersebut.

Pabrik Feronikel Haltim telah melakukan proses tapping metal perdana (first metal tapping) pada tanggal 12 September 2023.

Pabrik Feronikel Haltim yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 Ton Nikel dalam Feronikel (TNi).

Pabrik Feronikel Haltim setelah beroperasi secara penuh,  akan mendukung produksi feronikel dari Pabrik Feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara yang berkapasitas 27.000 TNi.

Olehnya, ANTAM akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 TNi.

Sementara Dirut PT Antam Nicolas Kanter berterima kasih atas dukungan Komisi VII DPR RI terhadap berjalannya proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur tersebut.

Pihaknya juga berharap sinergi antara PT Antam dengan PLN perlu dibicarakan lebih lanjut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

“Tentunya sinergi Antam dengan PLN menjadi salah satu yang harus dibicarakan. Kita duduk bersama sehingga sinergi itu dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik PLN maupun Antam dalam merampungkan proyek feronikel antam di Halmahera Timur,” harap Nico.